• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Selasa, 19 Januari 2021

Bunulrejo Batik Fashion Street Meriahkan Perayaan Akhir Tahun 2020

 

Bunulrejo Batik Fashion Street Meriahkan Perayaan Akhir Tahun 2020

Indiekraf.com – Kelurahan Bunulrejo telah terkenal dengan event festival batik di Kota Malang. Setelah sukses dengan acara sebelumnya yaitu Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival pada tahun 2019, tahun ini, mereka akan menggelar acara Bunulrejo Batik Fashion Street untuk menutup akhir tahun 2020. Apakah kamu tertarik untuk melihatnya?

Acara tersebut akan dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Desember 2020 mulai pukul 08.00 WIB. Bertempat di Taman Puspa, Kampung Edukasi Batik RW 10 Bunulrejo. Namun sayangnya, acara ini hanya bisa diikuti oleh masyarakat dengan jumlah terbatas, tentunya dengan protokol kesehatan yang berlaku. Tapi jangan khawatir, bagi kamu yang ingin melihat keseruannya, Bunulrejo Batik Fashion Street dapat ditonton secara virtual melalui akun YouTube Kampung Kb Mbois.

Seperti yang diketahui, Keluharan Bunulrejo telah terkenal dengan desain batiknya yang khas. Bernama Batik Tulis Bunulrejo, batik ini memiliki sebuah ciri khas yang berbeda dengan daerah lain di Malang. Batik tulis tersebut merupakan produk budaya yang telah berkembang dengan berbagai macam motif yang menarik.

Batik tersebut juga memiliki nilai sejarah yang luar biasa. Hal ini dikarenakan hampir semua motif batik tulis khas Bunulrejo memiliki arti berdasarkan sejarah 935 Masehi dan Toponimi Bunulrejo. Pada event pertama di tahun 2019, mereka telah berhasil merilis motif baru bernama kantil. Untuk tahun 2020 ini, mereka berencana untuk merilis motif batik tirto telogo yang identik dengan RW 10 Bunulrejo. Selain itu, terdapat juga motif bunga klampis sesuai toponimi RW 7 Bunulrejo yang juga akan dirilis pada akhir tahun nanti.

Konsep event Bunulrejo Batik Fashion 2020 bisa dibilang sangat sederhana karena hanya melibatkan perajin dan designer lokal Bunulrejo. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak membuat kerumuman yang dapat berpotensi untuk menyebarkan virus Covid-19. Meski dilaksanakan hanya dengan melibatkan warga lokal, acara ini tentunya telah mempersiapkan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Ekosistem industri kreatif yang ada di Bunulrejo terus berkembang dengan baik. Hingga saat ini, mereka telah memiliki sekitar 60 pengrajin batik tulis yang aktif dalam berkarya. Dengan adanya acara fashion show tersebut diharapkan bisa membantu memperkenalkan hasil karya para pengerajin mereka ke tingkat nasional, bahkan internasional. Dengan begitu, potensi budaya Bunulrejo untuk menarik wisatawan baru akan semakin besar.

Penulis: Achmad Faridul Himam

Sumber : https://indiekraf.com/bunulrejo-batik-fashion-street-meriahkan-perayaan-akhir-tahun-2020/

Bunulrejo Batik Fashion Street, Sulap Trotoar Jadi Catwalk

 

Bunulrejo Batik Fashion Street, Sulap Trotoar Jadi Catwalk

Bunulrejo Batik Fashion Street, Sulap Trotoar Jadi Catwalk

Batik produk Bunulrejo bersama perajin yang bakal dipamerkan jelang tutup tahun 2020. (Foto: ist-aremamedia.com)

MALANG –  Pandemi COVID-19 tidak menghambat perajin batik tulis kawasan Kelurahan Bunulrejo, Malang untuk berkreasi. Terlebih dengan munculnya Kampung Edukasi Batik RW 10 Bunulrejo, sekitar 60 perajin membuat karya kreatif khas Bunulrejo melalui even ‘Bunulrejo Batik Fashion Street’ pada 31 Desember 2020 mendatang.

“Even Festival Batik di Kota Malang memang telah melekat pada Kelurahan Bunulrejo. Sebelumnya, pada 2019 lalu Bunulrejo berhasil membuat even pertama ‘Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival 2019’,” ujar Ketua Karang Taruna Kelurahan Bunulrejo, Andre Wiwanto kepada aremamedia.com, Jumat (25/12/2020).

Andre melanjutkan, even kali ini bertema ‘Kolaborasi Perajin Batik Khas Bunulrejo’. Tema ini sebagai gambaran walaupun kegiatan terbatas akibat pandemi COVID-19, para perajin tetap bisa berkarya. “Sekaligus sebagai pijakan untuk mengembangkan eksitensi perajin batik tulis dan desainer, sehingga dapat mengembangkan industri kreatif fashion di Bunulrejo,” imbuhnya.

Hal itu membuat Andre yakin even mendatang dengan perbaikan konsep dan tampilan bakal menarik minat wisatawan. “Harapan kami tentu saja bisa menjadi tonggak kreativitas perajin batik Bunulrejo sebagai ajang untuk semakin mengenalkan potensi produk budaya Bunulrejo,” ujar Andre lagi.

Pria penuh semangat ini menyadari untuk menggelar even di saat pandemi tidak mudah. Karena itu penyelenggara menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan sederhana. “Kami padukan dengan Pasar Online Batik Bunulrejo yang memudahkan pengunjung dalam memesan batik tulis secara langsung,” tambahnya.

Yang lebih membuat mereka semangat, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Malang turut mendukung even ‘Bunulrejo Batik Fashion Street’. “Sebagai komitmen BI mendukung acara kreativitas untuk meningkatkan potensi ekonomi melalui ekonomi kreatif warga Bunulrejo,” kata warga asli Bunulrejo ini.

Dukungan dari BI Malang ini juga sebagai bukti nyata pengembangan program Kampung KB yang didukung oleh lintas sektor atau stakeholder di Kota Malang.
Ekosistem Industri Kreatif Batik Tulis Bunulrejo terus bergerak dan berupaya meningkatkan kapasitas perajin.

Hal itu, kata Andre, bertujuan agar Batik Bunulrejo dapat semakin eksis dan kompetitif dalam industri fashion tingkat Nasional. “Para perajin pun semakin bersemangat agar dapat konsisten menyelenggarakan even fashion setiap tahunnya,” tutupnya.(*)

Pewarta : Noordin Djihad

Sumber : http://aremamedia.com/bunulrejo-batik-fashion-street-sulap-trotoar-jadi-catwalk/

Batik Fashion Street Bunulrejo Menuju Wisata Budaya Kota Malang

 

Batik Fashion Street Bunulrejo Menuju Wisata Budaya Kota Malang

oleh -

Andri Wiwanto, Ketua Kampung KB Bunulrejo mengungkapkan, acara ini merupakan Branding Knowledge Culture dengan tujuan mengangkat produksi Batik sebagai potensi desa Bunulrejo.

Tepat pukul 10.00 WIB, acara dibuka dengan sambutan-sambutan dan penandatanganan surat pencanangan pembangunan Taman Puspa oleh Ketua RW 10, Purwanto. Selain itu, ia mengaku bungah atas partisipasi warga dalam mempersiapkan acara ini.

“Melihat potensi dan kreatifitas yang datang dari warga, saya sangat mengapresiasi acara ini. Batik sebagai ikon Bunulrejo adalah bagian dari budaya Kota Malang yang harus dikembangkan.” Ujarnya.

Selanjutnya, parade Batik pun dimulai. Sepuluh peserta Batik Fashion Street yang terdiri dari lintas usia tersebut berasal dari Desa Bunulrejo. Sesuai dengan konsep acara yang diatur oleh panitia, satu per satu peserta memasuki cat walk berkarpet hijau. Mereka memamerkan motif batik pilihan dengan modifikasi masing-masing. Panitia akan mengambil gambar untuk kemudian diambil vote dari para juri.

Hal ini, kata Andri, adalah sebuah upaya untuk menghindari kerumunan sesuai anjuran protokol kesehatan.

“Meski minimalis, acara harus tetap berjalan.”, tambahnya.

Devonna (9th), salah satu peserta Batik Fashion Street mengaku senang. Anak kelas 4SD yang memilih batik tulis tlogo sebagai busananya itu berharap menang dalam even tersebut.

Sementara itu, Andri berharap, Batik Fashion Street dapat menarik wisatawan dan menjadikan Bunulrejo sebagai wisata Budaya. Hal ini, menurutnya, adalah bagian dari usaha untuk meningkatkan potensi dan ekonomi kerakyatan yang ada di Desa Bunulrejo sebagai Kampung Edukasi bagi warga Malang.

Sumber : https://nusantarapos.co.id/budaya/62312/31/12/2020/batik-fashion-street-bunulrejo-menuju-wisata-budaya-kota-malang/

Medayoh Bunulrejo Disuguhi Batik Fashion Street

Medayoh Bunulrejo Disuguhi Batik Fashion Street

Malang, SERU.co.id – Agenda tahunan “Batik Fashion Street” Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang di penghujung 2020 dikemas minimalis, Kamis (31/12/2020).

Ketua Kampung KB Bunulrejo, Andri Wiwanto, mengaku banyak rangkaian acara. Karena pandemi, dibuat secara minimalis. Tidak ada panggung dan hanya beberapa peserta dari tiap RW.

“Ini adalah acara tahunan, acara utama Festival Batik. Tahun lalu, berada di Pasar Bunul sampai menutup jalan,” seru Andri.

Salah satunya mengubah trotoar menjadi sebuah catwalk. Selain minimalis, juga lebih kreatif dengan menyulap tempat pejalan kaki tersebut.

Disinggung mengenai konsep, semua acara disetting untuk menampilkan potensi apa saja yang ada di tiap-tiap RW. Peserta menggunakan batik dan difoto, kemudian diserahkan ke dewan juri untuk dinilai.

“Ada banyak batik tulis, seperti kanthil, telogo, lembayung dan klampisan. Untuk peserta, memakai batik karyanya sendiri atau dari luar, kami tidak membatasi,” papar Andri.

Medayoh Bunulrejo merupakan tema acara kali ini. Membranding Kelurahan Bunulrejo untuk orang datang kesini. Dalam bahasa Indonesia mempunyai makna bertamu.

“Medayoh punya unsur branding Bunulrejo. Karena ada sekolah, karawitan, tari dan sanggar seni mbois. Medayoh berarti menikmati sejarah, menikmati budaya di Bunulrejo,” ungkap mantan anggota DPRD Kota Malang.

Disebutkannya, dulu pembatik di sini hanya berjumlah dua sampai tiga orang. Kini sudah mencapai 60-an pembatik. Menunjukkan geliat perekonomian semakin berkembang.

“Kita dorong untuk memberikan hal berbeda, wisata berbeda. Semakin banyak masyarakat yang ter-upgrade potensi,” jelas warga RW XIX ini.

Tidak mudah mengadakan sebuah acara di tengah pandemi. Bahkan saat acara berlangsung  pihaknya sempat ditelpon pihak Polsek Blimbing. Setelah dijelaskan jaminan protokol kesehatan dengan peserta terbatas, acara pun sukses berlangsung singkat.

“Harapan kami ekonomi semakin kreatif, semakin tumbuh, semakin berkembang dan semakin mbois,” tandasnya. (jaz/rhd)

Sumber : https://seru.co.id/medayoh-bunulrejo-disuguhi-batik-fashion-street/

 

Bunulrejo Batik Fashion Street #2 Hadirkan Konsep Minimalis

 

oleh memontum

 

Memontum Malang Kota – Bunulrejo Batik Fashion Street #2 digelar dengan konsep minimalis jika dibandingkan tahun sebelumnya, Kamis (31/12) tadi. Kegiatan rutin tahunan Kampung KB Mbois Bunulrejo, mengambil bertajuk ‘Kolaborasi Perajin Batik Khas Bunulrejo’.
Dengan menyulap trotoar Jalan Hamid Rusdi RW 10, panitia pelaksanaan menjadikan lokasi itu sebagai catwalk fashion show. Arti dari kolaborasi sendiri, adalah event ini merupakan salah satu pijakan untuk mengembangkan eksitensi perajin batik tulis dan designer. Sehingga, bagaimana industri kreatif fashion di Bunulrejo semakin berkembang.

Bunulrejo Batik Fashion Street #2 dijelaskan Ketua Kampung KB Bunulrejo, Andri Wiwanto, merupakan event yang tidak mudah dalam kondisi pandemi Covid-19. “Tantangan untuk terus berkarya dan menghasilkan nilai ekonomi terhalang kondisi pandemi. Tetapi kami terus bergerak untuk mewujudkan Bunulrejo Batik Fashion Street #2 berjalan. Tentunya, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan kami sederhanakan,” ujarnya.

Konsep Bunulrejo Batik Fashion #2 pada tahun ini, sangat simple karena hanya melibatkan perajin dan designer lokal Bunulrejo. “Saat catwalk, peserta akan difoto lalu langsung diuplod ke sosial media kami. Nanti pengumuman juga lewat sosial media, untuk mempercepat kegiatan supaya tidak memicu kerumunan,” jelas pria yang akrab disapa Andri itu.

Kedepannya, Andri menegaskan, event ini akan diperbaiki secara konsep dan tampilan untuk semakin menarik minat wisatawan.
“Memang latar belakang sendiri adalah untuk mengangkat potensi warga di batik tulis. Kelurahan Bunulrejo sendiri punya berbagai motif khas, seperti Kanthil, Telaga Tirta, Klampisan, Lembayung,” jelasnya.
Peserta event ini ada 10 orang tanpa ketentuan batas usia. “Peserta dari tiap RW disini, dan semua memakai batik khas Kelurahan Bunulrejo. Ada juga yang pakai batik khas daerah lain, kami bebaskan,” ucapnya.
Ketua RW 10 Kelurahan Bunulrejo, Purwanto, menyampaikan harapan atas terselenggaranya event tahunan ini. “Disini potesi warga banyak dan sangat kreatif, seperti batik, wayang, makanan jadul. Harapan dengan event yang terselenggara di RW 10 bisa mengangkat Bunulrejo sebagai kampung wisata batik di Kota Malang,” tandas Purwanto.

Event Bunulrejo Batik Fashion Street #2 juga dipadukan dengan Pasar Online Batik Bunulrejo. (cw1/sit)


Sumber : https://memontum.com/131057-bunulrejo-batik-fashion-street-2-hadirkan-konsep-minimalis#ixzz6k3t3xLwp
 

Penampakan Fashion On The Street ala Bunulrejo Saat Pandemi

 

 

MALANG KOTA – Bunulrejo Batik Fashion Street tetap diadakan Kamis (31/12). Walau tidak semeriah tahun sebelumnya, Kampung Edukasi Batik Bunulrejo mencoba konsisten dengan even ini.

Walau dihadiri warga sekitar, tetapi pelaksanaan tetap berlangsung atraktif. Nampak beberapa model melenggak-lenggok di karpet yang terletak di bahu jalan Hamid Rusdi. Mulai anak-anak hingga emak-emak menampilkan kreasi batik masing-masing.

“Kami ingin Bunulrejo punya ciri khas dan bisa angkat potensi daerah. Salah satu caranya adalah acara tahunan festival batik. Karena pandemi, kita nggak over. Nggak seperti tahun lalu, sampai nutup jalan di Pasar Bunul,” Ujar Andri Wiwanto, Ketua Kampung KB Bunulrejo

Totalitas warga dalam mengkreasikan batik terlihat dari penampilan Devona I’zaz Queeny Akbar. Gadis cilik itu asyik berlenggak lenggok memakai busana kreasi batik lukis modern hasil karya ibunya.

Dengan malu-malu ia bercerita bahwa batik lukis khas Bunul yang dipakainya adalah desain dari ibunya.

“Saya suka pakai Batik Bunulrejo dan ini batiknya bagus banget. Saya pakai baju sama makeup dibantu sama ibu,” ceritanya.

Gadis yang bersekolah di MIN 1 Kota Malang itu mengaku sering ikut fashion show. “Memang dari dulu senang, latihannya di rumah,” tutur dara yang bercita-cita jadi model ini.

Pewarta: Errica Vannie

BUNULREJO GELAR BATIK FASHION STREET | JTV MALANG

BUNULREJO GELAR BATIK FASHION STREET | JTV MALANG

Mhon dilihat di laman youtube : https://youtu.be/SwngIwg9l7k

 

Mbonol Is Cultur Kurasi Produk UMKM - Bunulrejo Creative Hub - Medayoh Bunulrejo

 

Mbonol Is Cultur Kurasi Produk UMKM

Produk UMKM di Bunulrejo mulai dilakukan kurasi untuk meningkatkan potensinya, termasuk UMKM dari kriya batik.

NewMalangPos, MALANG – Kampung KB Mbois Kelurahan Bunulrejo mulai melakukan kurasi terhadap UMKM yang ada di Kelurahan Bunulrejo. Itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan potensi ekonomi dan wisata.  Kurasi ini akan dilakukan hingga pertengahan tahun mendatang dengan melakukan penilaian yang komprehensif.

“Kami akan mencoba mendorong setiap potensi, baik itu kuliner, warung, resto, semua UMKM bagaimana membranding dan membenahi. Sehingga orang orang bisa menikmati dan mengerti seperti apa Bunulrejo itu,” terang Ketua Kampung KB Mbois, Andre Wiwanto kepada New Malang Pos, Rabu (30/12) kemarin.

Lebih jauh, Andre menjelaskan, kurasi produk UMKM ini bertujuan untuk mengangkat nilai dari produk dari UMKM tersebut hingga memberikan fasilitas atau dukungan model pemasaran produknya. Bahkan termasuk untuk masalah legalitasnya.

“Kurasi ini bertujuan agar kami mengetahui bagaimana proses produksi, bahan baku product knowledge, kemasan hingga harga produk UMKM Bunulrejo. Selain itu juga menilai produknya sudah lengkapkah legalitas produk hingga kualitas produknya,” bebernya.

Karena banyak proses yang perlu dilakukan, maka dari itu kurasi tersebut akan dilakukan secara bertahap. Tentunya agar setiap potensi dapat benar benar ditingkatkan dengan maksimal.

“Ini memang harus step by step, perlu waktu dan proses. Jadi kita sediakan waktu sampai tahun mendatang,” tandasnya.

Andre mengatakan, kurasi UMKM ini juga merupakan bagian dari rangkaian acara Mbonol Is Cultur yang digelar sejak beberapa pekan lalu. Acara tersebut merupakan program besar tahunan yang diadakan oleh Kampung KB Mbois dan Karang Taruna Kelurahan Bunulrejo.

Acara tersebut akan ditutup dengan Fashion Street Batik yang akan digelar di RW 10 Kelurahan Bunulrejo dan akan menampilkan hasil karya batik potensial dari Kelurahan Bunulrejo.

“Sejak tahun 2017 kami membangun konsep ini dan terus bergerak, sehingga untuk festivalnya bisa mulai tahun 2019 itu. Tahun lalu juga ada fashion batik, tapi karena pandemi tahun ini kita lakukan terbatas,” ujarnya.

Andre juga mengungkap, banyak nilai sejarah yang harus diketahui oleh masyarakat di Kelurahan Bunulrejo. Mulai dari adanya situs bersejarah hingga fakta tentang keberadaan Bunulrejo yang tercatat di sejumlah prasasti kuno sejak lama.

“Banyak planing kedepan, tapi step by step lah. Termasuk nanti ada taman yang nantinya menjadi sentra utama karena nilai sejarahnya. Disitu akan dibangun replika patung ganesha,” ungkapnya. (ian/aim)

Sumber : https://newmalangpos.id/malang-raya/kota-malang/mbonol-is-cultur-kurasi-produk-umkm

Mother Day, Cooking Class Jiaozi - Lansia Fest, Kampung KB Mbois Kelurahan Bunulrejo

 

Perayaan Hari Ibu di balai RW 18 Bunulrejo Blimbing Kota Malang

Malang – Hari Ibu Nasional jatuh pada 22 Desember. Tahun ini, dalam kondisi pandemi cobvid-19.  Tapi bukan berarti harus loyo. Justru sebaliknya, harus tetap bersemangat. Agar imunitas terjaga.

Ibu sebagai pilar keluarga. Tak boleh menyerah karena pandemi. Banyak hal yang bisa dilakukan. Agar keluarga tetap bersemangat.  Salah satunya dengan memasak. Seperti yang dilakukan warga Bunulrejo.

Acara yang berlangsung di balai RW 18 Bunulrejo Blimbing Kota Malang. Mendapatkan respon positif dari peserta.

Cooking class ini tidak main-main. Tema yang diusung: Memasak Jiaozi atau Pangsit. Pematerinya tidak sembarangan.

Ahli gastronomi Tionghoa terjun langsung. Nadia Miranti S.Hum M.Pd, dosen Jurusan Sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang.

Jiaozi atau pangsit adalah masakan tradisional China. Berupa adonan daging dan sayuran. Dibungkus kulit pangsit. Terbuat dari adonan terigu.

Makanan dari China ini, tidak perlu diragukan lagi citarasanya. Resep dibawa langsung dari China. Lalu dikembangkan. Bisa cocok dengan cita rasa lidah Indonesia.

“Saat ini, kita membuat jiaozi. Di Indonesia dikenal dengan pangsit. Bentuknya mirip dengan kuotie. Itu makanan khas orang China. Dimana orang China jika pagi, tidak makan nasi. Mereka hanya makan ini saja,” ungkap Nadia.

Jiaozi merupakan hidangan klasik. Sudah berusia 1800 tahun. Makanan ini sangat populer di China bagian utara. Namun kini sudah mendunia.

Jiaozi melambangkan kebersamaan. Jika menyuguhkan kepada tamu, menunjukkan penghormatan dan antusias tuan rumah.

“Bagian China Utara ke Selatan itu, setiap makan pasti menggunakan jiaozi. Sekeluarga sama-sama membikin jiaozi. Mulai dari menggiling dan memberi isian. Mereka duduk satu meja, untuk saling mempererat tali kekeluargaan. Setelah itu makan bersama,” katanya.

Makanan ini, disajikan dengan saus. Dibuat dari cuka dan minyak cabai. Atau cabai pasta dan ditambah kecap. Disantap bersama keluarga.

“Makanan ini sangat cocok untuk orang Indonesia. Karena makanan ini sama dengan siomay. Cuman bedanya, kalau di China menggunakan babi. Tapi kalau di Indonesia diganti ayam atau daging sapi. Tapi, bumbu khas Chinanya harus dimasukan,” imbasnya.

Pangsit China merupakan salah satu hidangan wajib saat Imlek. Makanan ini dianggap sebagai perlambang kekayaan. Karena bentuknya menyerupai uang perak kuno. Berbentuk seperti perahu.

Mitos yang dipercaya adalah, semakin banyak pangsit yang disantap saat tahun baru, semakin banyak uang yang bisa dihasilkan sepanjang tahun nanti. (jof/jan)

Sumber : https://malang-post.com/2020/12/22/mother-day-cooking-class-jiaozi/

Kelurahan Bunulrejo Kembangkan Motif Batik Klampisan - Sentra Batik Tulis Malang (Toponimi RW 7 sebagai daerah yang ditumbuhi Pohon Klampis)

 

oleh Memontum Editorial Team 1

Toponimi RW 7 sebagai daerah yang ditumbuhi Pohon Klampis

Memontum Kota Malang – Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, kembali mengeluarkan motif batik khasnya.

Kali ini, giliran RW 7 yang berkreasi dengan batik tulis motif Klampisan. Launching motif batik ini dilaksanakan di lingkungan RW 7 Kelurahan Bunulrejo, Minggu (20/12) tadi.

Hadir dalam acara itu, Manager Fungsi Pengembangan UMKM Bank Indonesia (BI), Agus Sumirat dan Plt Camat Blimbing, Aryadi Wardoyo, serta pengurus harian Kampung KB Bunulrejo.

Motif klampisan sendiri adalah toponimi RW 7 Bunulrejo yang merupakan daerah yang ditumbuhi Pohon Klampis.

Selain itu, menjadi bagian sejarah Bunulrejo yang merupakan taman bunga sesuai Prasasti Kanjuruhan yang berbentuk arca Ganesha 935 Masehi.

“Motif utama adalah gambar pohon klampisan, lalu motif pendukung adalah stilasi pergola. Dan motif sela diisi posisi dimana Klampisan berada,” papar salah satu pembatik Bunulrejo, Roostiningrum.

Stilasi atau bentuk pengayaan terdiri dari beberapa gambar. Antara lain, stilasi burung pemakan madu bunga di taman Klampisan Bunulrejo, yang memiliki paruh panjang.

Kemudian, ada stilasi wilayah Kecamatan Blimbing yang tergambar melalui irisan buah Blimbing. Ada juga stilasi wilayah Kota Malang, dimana itu terlihat melalui gambaran alun-alun Tugu berbentuk bulat dan dikelilingi kolam teratai.

“Jadi orang ketika melihat batik ini langsung tahu di mana asal motif ini. Karena tergambar dari stilasi yang ada pada batik,” tambahnya seraya menambahkan, kain batik tulis motif Klampisan itu berukuran 2 meter dengan harga sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 450 ribu. (cw1/sit)


Sumber : https://memontum.com/130362-kelurahan-bunulrejo-kembangkan-motif-batik-klampisan#ixzz6k3Q6STBW

Bunulrejo Launching Kampung Edukasi Pangan - Festival Mendol Tempe Gurih Khas Malang

 

oleh Memontum Editorial Team 1

Memontum Kota Malang – Kampung KB Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, melaunching Kampung Edukasi Pangan yang terletak di wilayah RW 7.

Peresmian yang berlangsung Minggu (20/12) ini, turut dihadiri oleh Manager Fungsi Pengembangan UMKM Bank Indonesia (BI), Agus Sumirat.

Kehadiran perwakilan BI Malang ini, adalah bentuk support untuk kreatifitas masyarakat di tengah kondisi pandemi yang melanda.

“Menurut kami acara ini bagus. Apalagi, Malang adalah salah satu kota yang memiliki banyak destinasi wisata. Di mana, pasti punya ikon yang bisa diangkat untuk menarik wisatawan,” kata Agus.

Dengan dilaunchingnya Kampung Edukasi Pangan ini, diharapkan bisa menjadi ikon wisata baru di Bunulrejo. Mengingat, apa yang dilakukan salah satu upaya meningkatkan wisata dan UMKM.

“BI sangat support karena dengan tumbuhnya ikon wisata akan mendatangkan wisatawan yang otomatis juga meningkatkan neraca perdagangan. Pengembangan wisata dan UMKM selalu disupport karena itu salah satu tugas BI,” paparnya.

Dibukanya Kampung Edukasi Pangan juga diiringi dengan festival mendol. Di mana, tiap RT di RW 7 Kelurahan Bunulrejo, mengeluarkan produk tempe mendol yang dikreasikan.

“Ini juga dilombakan, jurinya dari SMK Prajnaparamita,” ujar Ketua Kampung KB Bunulrejo, Andri Wiwanto.

Pria yang akrab disapa Andri menuturkan, bahwa esensi dari edukasi pangan sangat luas. “Kita bisa mengembangkan kreasi dan menghasilkan produk pangan yang bernilai. Dan bagaimana di warga disini bisa menerapkan ketahanan pangan pada masing-masing keluarga,” tambahnya. (cw1/sit)


Sumber : https://memontum.com/130358-bunulrejo-launching-kampung-edukasi-pangan#ixzz6k3O7FY2p

Kembangkan UMKM dengan Co-Working Bunulrejo

 

NewMalangPos, MALANG – Kelurahan Bunulrejo memaksimalkan budaya dan potensi ekonomi yang ada di tengah masyarakat melalui event “Mbois – Mbonol Is Culture”. Dalam acara yang digelar Kamis (18/12) kemarin, diresmikan pula Co-Working Space milik Kelurahan Bunulrejo yang diberi nama Bunulrejo Creative Hub.

Ruang co-working space tersebut merupakan wujud implementasi pengembangan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) menjadi berdaya dan berkelas ekspor.

“Disini satu-satunya kampung KB yang semakin bersinar.Bisa menampilkan hasil ekonomi kreatifnya dan juga telah menyelesaikan rumah data,” kata Kepala Dinas Sosial P3AP2KB, Dra. Penny Indriani, MM yang membuka acara itu.

Ia mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Kelurahan Bunulrejo. Rumah data yang dimaksud adalah pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan yang ada di Kampung KB. Keberadaan Rumah DataKu ini tidak hanya menampung data program KB saja, namun juga data-data lain terkait kesejahteraan masyarakat dalam hal ini implementasi program Kampung KB MBois Bunulrejo. Mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif masyarakat Kelurahan Bunulrejo

“Tidak hanya data kependudukan yang akan ditampilkan, data ini ibaratnya data yang berbasis wilayah dari kelurahan,” jelasnya.

Lurah Bunulrejo, Agung Wijayanto menyebut acara Mbois is Culture ini juga menampilkan hasil karya UMKM daru wilayah Kelurahan Bunulrejo. Oleh karenanya langkah ini juga merupakan upaya untuk membantu pemulihan ekonomi secara umum

“Harapannya untuk UMKM itu tumbuh karena dengan adanya kondisi pandemi seperti sekarang ini secara makro itu UMKM nya agak merosot. Dengan ini harapannya tumbuh ekonomi baru terutama ekonomi mikro masyarakat,” tandas Agung. (ian/aim)

sumber : https://newmalangpos.id/malang-raya/-malang/kembangkan-umkm-dengan-co-working-bunulrejo

Mbois Festival Bunulrejo, Alternatif Hiburan di Penghujung Tahun 2020

 

 

MALANG KOTA – Kreativitas Karang Taruna Kelurahan Bunulrejo patut diacungi jempol. Di tengah pandemi Covid-19, mereka menyuguhkan hiburan alternatif di penghujung tahun 2020 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Acara bertajuk Mbois Carnival atau Mbonol Is Culture Carnival ini, digelar mulai 17-31 Desember.

Agung Wijayanto, Lurah Bunulrejo mengatakan, festival ini merupakan inisiasi dari karang taruna. “Ide dari karang taruna itu menurut saya perlu diwadahi, dibina, dan diberi kesempatan,” kata Agung.

Dia menjelaskan, ada beragam kegiatan seru di festival Mbois Carnival ini. Hari pertama kegiatan, ada Budaya Ngopi, Peresmian Rumah Dataku Mbois, hingga Launching Medayoh Bunulrejo. Lalu untuk seminggu ke depan, adapula Batik Fashion Street Festival di RW 10, Pasar Herbal, dan Lansia Fest. Bermacam kegiatan ini dimaksudkan untuk menarik beragam pengunjung, mulai dari anak-anak, remaja, hingga lansia.

Selain itu, Menurunnya pasar karena adanya pandemi Covid-19, membuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus berusaha keras. Untuk itu, banyak beberapa daerah di Kota Malang yang mulai menggeliatkan UMKM di wilayah mereka sendiri. Salah satunya adalah Bunulrejo dengan Mbois Carnival ini.

“Sebelumnya sudah disampaikan harapannya untuk UMKM itu tumbuh karena dengan adanya kondisi ekonomi yang sekarang ini. Secara makro kegiatan ini leading sektornya di pendidikan. Bisa edukasi untuk anak, juga untuk di karang wreda,” ujarnya.

Beragam kain batik dan tari menjadi komoditas festival ini, lebih dari 60 pembatik turut berpartisipasi di kegiatan ini.
“Kami sangat positif, bukan hanya kreatifitas, tapi ekonomi semoga bisa sukses. Kami optimis Setelah sukses di tahun sebelumnya dengan Flashmob tari Bapang, bunulrejo Culinary Festival dan Batik Night Fashion Carnival,” tandasnya.

Pewarta: Errica Vannie

Sumber : https://radarmalang.jawapos.com/malang-raya/kota-batu/17/12/2020/mbois-festival-bunulrejo-alternatif-hiburan-di-penghujung-tahun/

Miliki Motif Baru, Begini Cara Kelurahan Bunulrejo Ajak Warga Malang Cintai Batik

Pewarta: Pipit Anggraeni Editor: Sri Kurnia Mahiruni
Motif Tirto Telogo, salah satu motif batik khas Kelurahan Bunulrejo (Dokumentasi MalangTIMES)
Motif Tirto Telogo, salah satu motif batik khas Kelurahan Bunulrejo (Dokumentasi MalangTIMES)

MALANGTIMES - Batik tentu menjadi salah satu khasanah dan warisan budaya yang sangat dicintai Indonesia. Sederet motif batik pun dimiliki oleh berbagai daerah dengan ciri dan maknanya masing-masing.

Di Kota Malang sendiri, tentu ada ratusan bahkan mungkin ribuan motif batik yang telah dikembangkan.

Salah satu yang cukup dikenal adalah batik khas Kelurahan Bunulrejo. Tak sedikit perajin batik di kawasan tersebut yang kini memiliki konsentrasi lebih dalam memproduksi batik khas Bunulrejo. Berbagai cara untuk mengenalkan batik khas tersebut pun terus dilakukan.

Salah satunya melalui gelaran Event Bunulrejo Batik Fashion Street yang akan digelar pada akhir Desember ini. Ketua Kampung KB Mbois Kelurahan Bunulrejo, Andre menjelaskan, perkembangan motif batik Bunulrejo sangatlah pesat. Saat ini, sudah ada sekitar 60 perajin batik yang konsentrasi memproduksi batik khas Bunulrejo.

"Dan tahun lalu kami menggelar event Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival 2019. Event tersebut mentasbihkan jika Bunulrejo memiliki begitu banyak motif batik," jelasnya.

Batik Tulis Bunulrejo menurutnya memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lain di Malang. Karena makna sejarah 935 Masehi yang merupakan satu-satunya daerah yang tercatat dalam sebuah prasasti di situs yang berdiri di Kelurahan Bunulrejo dan tercatat juga paling tertua Kota Malang.

Hampir semua motif batik tulis khas Bunulrejo memiliki arti berdasarkan sejarah 935 Masehi dan Toponimi Bunulrejo tersebut. Salah satunya adalah motif kantil yang diperkenalkan dalam event Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival 2019. Sedangkan dalam event yang sama di 2020 ini, motif batik tirto telogo yang identik dengan RW 10 Bunulrejo dan yang terakhir adalah motif bunga klampis sesuai toponimi RW 7 Bunulrejo akan dikenalkan.

Ekosistem Industri Kreatif Batik Tulis Bunulrejo menurutnya telah bergerak dalam proses dan terus dilakukan perbaikan. Sehingga diharapkan mampu terus konsisten dalam memperkenalkan produk kerajinan yang dimiliki.

Event Bunulrejo Batik Fashion Street sendiri menurutnya akan tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Konsep Bunulrejo Batik Fashion yang diusung pada tahun ini sangat simple. Karena hanya melibatkan perajin dan designer lokal Bunulrejo.

"Tetapi kami yakin event ini kedepannya akan kami perbaiki secara konsep dan tampilan untuk semakin menarik minat wisatawan. Sehingga menjadi tonggak kreativitas perajin batik Bunulrejo sebagai ajang untuk semakin mengenalkan potensi produk budaya Bunulrejo," jelasnya.

Tema yang diangkat dalam event tersebut adalah 'Kolaborasi Perajin Batik Khas Bunulrejo' yang memberikan gambaran bahwa dengan tantangan kondisi pandemi covid-19, masyarakat tetap dapat berkegiatan dengan terbatas dan dapat  berkarya.

Sedangkan arti dari kolaborasi adalah even ini merupakan salah satu pijakan untuk mengembangkan eksitensi perajin batik tulis dan designer. Sehingga industri kreatif fashion di Bunulrejo bisa semakin berkembang.

Berbeda dengan tahun lalu, event tersebut akan dilaksanakan dengan tanpa mengumpulkan massa. Namun para peserta bisa datang dan akan melakukan catwalk serta dinilai. Setelah itu, peserta bisa meninggalkan lokasi fashion street.

"Untuk aktivitas pameran batik Bunul dilakukan secara online, jadi aktivitas jual beli secara online," pungkas Andre.

Sumber : https://www.malangtimes.com/baca/61862/20201224/150000/miliki-motif-baru-begini-cara-kelurahan-bunulrejo-ajak-warga-malang-cintai-batik

Senin, 18 Januari 2021

Rumah Dataku Mbois, kini Hadir di Kelurahan Bunulrejo

 

Rumah Dataku Mbois, kini Hadir di Kelurahan Bunulrejo

MALANG, malangpost.id- Pada pagi hari ini, Kamis 17 Desember 2020 dilakukan peresmian Rumah Dataku Mbois di Kampung KB Kelurahan Bunulrejo oleh Dra. Penny Indriani, MM selaku Kepala Dinsos.

Rumah DataKu Mbois ini selanjutnya akan difungsikan sebagai pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan di Kampung KB. Selain itu, juga akan diperuntukkan menampung data-data lain terkait kesejahteraan masyarakat. Acara ini sekaligus menjadi pembukaan rangkaian acara Mbois.

Mbois sendiri merupakan singkatan dari Mbonol Is Culture Carnival. Event ini terselenggara semenjak tahun 2019 yang lalu. Sehingga, di tahun ini merupakan kedua kalinya penyelenggaraan acara ini. Sebagai informasi, Mbois merupakan acara tahunan Kelurahan Bunulrejo. Melalui acara ini diharapkan menjadi monumental bagi wisata tematik berbasis sejarah 935 Masehi Kelurahan Bunulrejo.

Untuk pelaksanaannya, Mbois terbagi menjadi beberapa rangkain acara yang diselenggarakaan  mulai tanggal 17 Desember 2020 hingga 31 Desember 2020. Selain peresmian Rumah Dataku, turut akan diselenggarakan Klampisan Fest, peresmian Kampung Klampisan sebagai lokasi wisata edukasi sayur, launching motif batik Klampisan khas Bunulrejo (20 Desember 2020). Lalu dilanjutkan dengan Pasar Herbal di RW 19 Bunulrejo pada tanggal 21 Desember, Lansai Fest di RW 18 Bunulrejo pada 22 Desember, Kurasi Produk UMKM Bunulrejo pada 30 Desember. Kemudian Batik Fashion Street Festival RW 10 Bunulrejo, sarasehan budaya Bunulrejo, dan penjurian Festival tari Bapang Online pada tanggal 31 Desember 2020.

Sumber : https://malangpost.id/2020/12/17/rumah-dataku-mbois-kini-hadir-di-kelurahan-bunulrejo/

Bunulrejo Miliki Rumah Dataku Mbois Dan Creative Hub

 

Bunulrejo Miliki Rumah Dataku Mbois Dan Creative Hub

Diterbitkan

oleh memontum

Kadinsos P3AP2KB Kota Malang meresmikan sekaligus mengecek sarana dan prasarana

Memontum Malang Kota – Ketua Dinas Sosial P3AP2KB, Penny Indriani, meresmikan Rumah Dataku Mbois Kampung KB Kelurahan Bunulrejo, Kamis (17/12) tadi. Bertempat di Kantor Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Penny juga sekaligus meresmikan Bunul Creative Hub.

Turut hadir dalam kesempatan itu Lurah Bunulrejo, Agung Wijayanto, Ketua Kampung KB Bunulrejo, Andri Wiwanto beserta jajaran anggota pengurus lainnya.
Tidak hanya sekedar memberi sambutan, Penny juga menyempatkan berkeliling Bunul Creative Hub. Di mana, banyak terdapat hasil produk ekonomi kreatif masyarakat dari Kelurahan Bunulrejo.
“Alhamdulillah, di sini satu-satunya kampung KB yang semakin bersinar. Tidak hanya menampilkan hasil hasil ekonomi kreatif, tapi juga meresmikan rumah data,” ujar Penny.
Melalui Rumah Dataku Mbois yang berada di Bunul Creative Hub, diharapkan tidak hanya menampilkan data kependudukan. Sehingga, kedepannya tidak ada lagi masyarakat yang bingung dalam menggali data, karena sudah ada Rumah Dataku Mbois yang berbasis data di kelurahan.

Kedepannya, Penny sangat berharap ada modernisasi dari Rumah Dataku Mbois. “Sesuai dengan namanya Mbois, nanti ibaratnya ke depan pakai running text kan lebih enak tinggal lihat oh data ini sekian,” imbuhnya.

Berkaitan dukungan atas program yang terselenggara di Kampung KB Bunulrejo ini, Penny menegaskan, akan selalu mendukung.
Ketua Kampung KB Bunulrejo, Andri Wiwanto, mengatakan bahwa Kampung KB Bunulrejo berbeda dari yang lain. “Kampung KB Bunulrejo bisa menjadi percontohan nasional. Karena kami berbeda, ini adalah kampung KB berbasis sejarah 935 M Bunulrejo. Sehingga, pengembangan kita dengan produk budaya,” terangnya.

Pihaknya berharap, dengan ada rumah data bisa mengupdate dan mempublikasikan data pendudukan secara jelas ke masyarakat. Terlebih, akan terus menggali potensi warga. Apalagi dengan adanya Creativ Hub Bunulrejo, yang juga sebagai display produk UMKM.

“Dengan adanya ruang kreatif ini akan banyak pelatihan mentoring bisnis untuk UMKM. Jadi akan jadi sentral kegiatan kami juga kedepannya,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Andri ini menargetkan, dengan menggeliatnya ekonomi kreatif berbasis budaya dan sejarah Bunulrejo akan menjadi magnet tersendiri. Sehingga, nanti tiap RW di sini punya ciri khas masing-masing. (cw1/sit)


Read more: https://memontum.com/130156-bunulrejo-miliki-rumah-dataku-mbois-dan-creative-hub#ixzz6jwjpMH4j



Dinsos: Kampung KB Kelurahan Bunulrejo Makin Bersinar

 

Salah satu batik hasil karya warga Bunulrejo. (Foto: ma/MalangTIMES)
Salah satu batik hasil karya warga Bunulrejo. (Foto: ma/MalangTIMES)
MALANGTIMES - Kampung KB Kelurahan Bunulrejo adalah kampung yang semakin hari semakin bersinar. Begitulah penilaian dari Kepala Dinsos-P3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Malang, Dra Penny Indriani MM.

"Alhamdulillah di sini satu-satunya kampung KB yang semakin bersinar. Di sini juga sudah bisa menampilkan hasil-hasil ekonomi kreatifnya," katanya.

Penny meresmikan Rumah Dataku Mbois Kampung KB Kelurahan Bunulrejo sekaligus membuka rangkaian acara Mbois – Mbonol Is Culture Carnival #2 dengan tema "Mendayoh Bunulrejo", Kamis (17/12/2020). Agenda peresmian ini dilaksanakan di Ruang Co-Workingspace Bunulrejo atau yang biasa disebut sebagai Bunulrejo Creative Hub.

Dalam co-working space itu, memang dipamerkan beragam hasil karya UMKM warga Bunulrejo. Mulai dari batik, tas rajut, sepatu rajut, masker, hingga kipas, hiasan lampu, gantungan kunci dari produk daur ulang koran, plastik, dan kain perca. Acara digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Rumah DataKu Mbois, kata dia, difungsikan sebagai pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan yang ada di Kampung KB. Namun, keberadaan Rumah DataKu ini tidak hanya menampung data program KB saja. Melainkan juga data-data lain terkait kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal ini, implementasi program Kampung KB MBois Bunulrejo, yaitu mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif masyarakat Kelurahan Bunulrejo. Contoh yang sudah terbentuk ekosistem adalah batik tulis khas Bunulrejo.

"Di sini tadi juga menyelesaikan rumah data. Data artinya tidak hanya data kependudukan yang akan ditampilkan. Data yang ada di wilayah ini bisa. Ibaratnya data ini berbasis wilayah, berbasis dari kelurahan," kata Penny.

"Ini sesuai dengan namanya mbois, nanti ke depan mungkin mudah-mudahan saran saya bisa pakai running text," imbuhnya.

Selain itu, Penny juga meresmikan Bunulrejo Creative Hub – Ruang Co-workingspace Bunulrejo. Creative hub ini sebagai wujud implementasi pengembangan UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) menjadi berdaya dan berkelas ekspor.

Dalam kesempatan tersebut, Penny juga membuka rangkaian agenda pelaksanaan pertama “Mbois – Mbonol Is Culture Carnival #2”. Agenda itu merupakan acara tahunan dan monumental bagi wisata tematik berbasis sejarah 935 Masehi Kelurahan Bunulrejo yang akan terus diadakan secara rutin.

"Kita selalu mendukung dan mensupport," tandas Penny.

Ketua Kampung KB Bunulrejo, Andri Wiwanto menyampaikan, kehadiran Kepala Dinas Sosial Dinsos-P3AP2KB merupakan kehormatan dan support bagi Kelurahan Bunulrejo.

"Memberikan spirit kepada kami untuk terus mengembangkan potensi budaya dan ekonomi kreatif Kampung KB Mbois menjadi percontohan nasional," katanya.

Ia menambahkan, untuk Event #2 dengan "Mbois – Mbonol Is Culture Carnival #2", Kelurahan Bunulrejo mendapatkan dukungan dari Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Malang yang berkomitmen mendukung acara kreativitas dalam meningkatkan potensi ekonomi melalui ekonomi kreatif warga Bunulrejo.

"Ini adalah bukti nyata pengembangan program Kampung KB yang didukung oleh lintas sektor atau stakeholder di Kota Malang," tukasnya.

Sementara itu, Lurah Bunulrejo Agung Wijayanto menjelaskan bahwa produk-produk UMKM yang dipamerkan itu merupakan hasil kreativitas dari Karangtaruna.

"Mereka perlu diwadahi, dibina, dan diberi kesempatan. Terlebih harapannya Pak Wali dengan situasi seperti ini ekonomi mikro di masyarakat tumbuh," ungkapnya.

Di Kelurahan Bunulrejo, Dinsos juga kerap memberikan pelatihan-pelatihan untuk warga. Seperti pelatihan batik tiap hari Jumat hingga pelatihan tari tiap hari Minggu.

"Itu rutin hingga di sini sudah ada kira-kira lebih dari 60 pembatik. Sangat positif sekali mudah-mudahan bukan hanya kreativitas ini yang bisa ditampilkan tetapi bisa menumbuhkan ekonomi produktif di Kelurahan Bunul," pungkasnya.

Sumber : https://www.malangtimes.com/baca/61576/20201217/142100/dinsos-kampung-kb-kelurahan-bunulrejo-makin-bersinar

Minggu, 03 Januari 2021

HUT 1086 Tahun Kelurahan Bunulrejo, Tahun 2021 Usung Tema "Bunulrejo Hijau" - Medayoh Bunulrejo

 

Sejarah asal usul desa pada umumnya dapat digali melalui tinggalan arkeologis dan folklor (cerita rakyat). Berdasarkan “prasasti kanuruhan”, ditulis di belakang sandaran arca “Ganesha” (Dewa berkepala gajah dari pemeluk agama Hindu ) yang putus bagian kepala hingga bahu, yang dahulu berada di halaman rumah Bapak Dasir di Beji Gang Buntu (RT 01 RW XII) Kelurahan Bunulrejo.

Sepanjang yang dapat dibaca pada prasasti ”Kanuruhan” yang berbahasa Jawa kuno dan berhuruf Jawa Kuno tersebut bahwa pada tahun 856 saka bulan Posya Wuku Wukir, Rakryan Kanuruhan Dyah Mungpang memberikan hadiah sebagian tanah di desa yang masuk wilayah kanuruhan kepada penduduk desa yang bernama “BULUL” atas jasa-jasanya terhadap desanya. Nama “BULUL” ini kelak kemudian hari berubah menjadi “BUNUL” dari hasil perubahan bunyi dari konsonan ”l” menjadi “n”, seperti kata : Melur menjadi Menur, Panawijen menjadi Palawijen.

Kelurahan Bunulrejo secara administrative terbentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1987. Adapun nama bunulrejo sendiri baru ditetapkan pada tahun 1981 oleh Perda Kotamadya Malang. Sebelum itu nama yang dikenal adalah “Bunul “ Menurut Perda Kotamadya Malang No. 4 tahun 1967, desa Bunul masuk dalam Lingkungan VI Kecamatan Blimbing. Lingkungan yang dimaksud merupakan kesatuan desa yang secara administrative membawahi sebuah wilayah sejajar dengan desa-desa tersebut (wilayah desa di dalam kota) jadi dalam hal ini tidak ada kepala desa yang ada hanya “Kepala Lingkungan” Dengan demikian kepala lingkungan statusnya sejajar dengan Kepala Desa.

Demikianlah sejarah singkat terbentuknya kelurahan Bunulrejo yang sekarang ini, secara administratif sejak tahun 1987 Desa Bunul ditetapkan dan berdiri sendiri sebagai Kelurahan Bunulrejo, yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) Rukun Warga (RW) dan 146 (seratus empat puluh enam) Rukun Tetangga (RT).

---

Kampung KB Mbois Bunulrejo

“Kampung KB Mbois Berbasis Potensi Wisata Tematik Sejarah Bunulrejo 935 Masehi”

Spirit kami Bunulrejo Mbois :

Bunulrejo Mbois
Mbois = Mbonol Is Culture

Kelurahan Budaya Bunulrejo