• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Kamis, 28 November 2019

Kampoeng Kuliner Pring Koening RT 2 RW 13 Bunulrejo, 2nd Event Mbois 1 Desember 2019 (Bunulrejo Pusat Kuliner Malang, Bunulrejo Mbois Culinary)

Kampoeng Kuliner Pring Koening RT 2 RW 13 Bunulrejo, 2nd Event Mbois 1 Desember 2019 (Bunulrejo Pusat Kuliner Malang, Bunulrejo Mbois Culinary)

Bunulrejo, 03 November 2019
Kampung Kuliner Pring Kuning RW 13 Bunulrejo, Kreativitas Warga RW 13 Bunulrejo (Explore Bunulrejo, Bunulrejo Mbois)
Kampung Kuliner Pring Kuning merupakan Event Mbois dari Bunulrejo, yang diinisiasi oleh RT 2 RW 13 Kelurahan Bunulrejo, spirit warga ini yang menjadi tujuan untuk terus semua stakeholder berkolaborasi untuk mengembangkan lingkungan RW dengan tema-tema yang berbeda, sehingga akan menjadi sebuah stroytelling bagi pengembangan wisata dan budaya Bunulrejo.
Ayo datang pada 1 Desember 2019
pada jam 05.30 sampai 15.00,
di sepanjang jalan Sultan Hadiwijaya RT 02 RW 13 Kelurahan Bunulrejo
Nikmati sajian Kuliner Mnearik, Ada lomba Mewarna, Senam, Music

Mbois Ilakes Ker, ayo datang Mbois People, nikmati kuliner yang Kane loop
Bunulrejo Mbois
Mbonol Istimewa

Selasa, 26 November 2019

Seriusi Tiga Corak Khas Batik Bunulrejo

Sabtu, 23 Nov 2019, dibaca : 285 , Muhaimin, Fino
MALANG - Pokja 2 PKK Bunulrejo Kota Malang aktif menyemarakkan peningkatan keterampilan membatik tulis di kalangan kadernya. Dengan dasar sejarah Bunulrejo yang berusia 1084 tahun, Pokja 2 PKK Bunulrejo pimpinan Erni Yulita mengembangkan tiga jenis corak khas batik tulis.
“Motifnya batik khantil, honocoroko dan wayang yang kami kembangkan saat ini sebagai batik khas Bunulrejo,” kata Erni kepada Malang Post, Sabtu (23/11) kemarin.
Saat ini, 36 kader Pokja 2 Bunulrejo terus menggiatkan pelatihan batik tulis. Apalagi, dukungan penuh Lurah Bunulrejo dan ketua TPP PKK Kota Malang, membuat kader PKK Pokja 2 Bunulrejo semakin bersemangat.
Menurut Erni, Pokja 2 yang dipimpinnya, fokus pada pengembangan keterampilan kader. Wanita 50 tahun tersebut mengatakan, semangat peningkatan keterampilan batik para kader semakin terpacu. Karena, Sabtu malam, PKK Pokja 2 Bunulrejo bersama Karangtaruna Bunulrejo, bakal meluncurkan tiga corak khas Bunulrejo tersebut.
“Harapannya, dengan meluncurkan tiga corak khas ini, kami dari kader semakin giat meningkatkan keterampilan batik. Nantinya akan semakin banyak pebatik yang lahir di Bunulrejo, dan tersebar di seluruh RW di wilayah ini,” sambung ibu dengan dua orang putri tersebut.
Baca juga : Rajut Kebersamaan Melalui Lomba Paduan Suara
Upaya menggiatkan batik tulis oleh Pokja 2 PKK Bunulrejo sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Tentu, kata Erni, proses awal pengkaderan keterampilan batik tulis sangat sulit. Namun, seiring berjalannya waktu, semangat kader semakin tinggi. Support Pemkot Malang, TP PKK, dan sinergi dengan anak-anak muda Bunulrejo, kian mendongkrak upaya kader PKK dalam berkreasi.
“Gayung bersambut, kerjasama dan antusiasme Karang Taruna Bunulrejo, sejalan dengan semangat kader PKK di Bunulrejo. Kami juga memiliki trainer batik yang asli Bunulrejo. Dari sini, kami belajar membatik, sekaligus mengangkat nilai budaya lokal,” tambah wanita ramah tersebut.
Dia bermimpi, suatu saat Bunulrejo bisa menjadi kampung batik yang memiliki ikatan budaya kuat dengan masyarakatnya, serta memberi nilai ekonomis yang mensejahterakan para kader PKK.(fin/aim)
Sumber : https://www.malang-post.com/berita/detail/seriusi-tiga-corak-khas-batik-bunulrejo

Motif Bunga Khantil, Batik Khas Bunulrejo Dilaunching

Motif Bunga Khantil, Batik Khas Bunulrejo Dilaunching

  • 24-11-2019 / 19:27 WIB
  • Kategori:Malang
Motif Bunga Khantil, Batik Khas Bunulrejo Dilaunching BERNILAI: Lurah Bunulrejo, Yuke Siswanti dan perajin batik Bunulrejo, Yusnani Dwiana menunjukkan batik khas Bunulrejo motif bunga khantil.

Malangpostonline.com - Sabtu (23/11) malam, batik khas Bunulrejo resmi dilaunching. Motifnya menggunakan bunga kanthil. Ide bunga kanthil sendiri, tiba-tiba muncul.  Spontanitas. Yusnani Dwiana, salah satu perajin batik di Bunulrejo mengaku, tiba-tiba saja terlintas dalam pikirannya untuk mencoretkan bunga kanthil. “Tiba-tiba saya gambar, motif kanthil ini yang keluar,” katanya.
Pemilik Modiste Yoessy di Bunulrejo itu, lantas menyampaikan desain bunga kanthil kepada perajin batik lainnya. “Semuanya setuju. Jadi, kreatif bunga kanthil tetap ada dalam desain. Dalam gambar topeng pun tetap ada, mulai mahkota ataupun kelopak bunganya,” terang dia. Yusnani mengaku desain ini muncul karena ia suka melukis wayang.

Batik tulis yang ia tekuni, seperti batik khas Bunulrejo tersebut, sudah memiliki nilai jual yang tinggi. Paling murah berharga Rp 350.000. “Sebenarnya, sebelum dilaunching, kita sudah promo melalui social media. Responsnya luar biasa. Banyak yang tanya motif yang akan digunakan. Tapi kita rahasiakan motifnya sampai waktunya kita launching,” tutup dia.
Sementara itu, Lurah Bunulrejo, Yuke Siswanti memaparkan, Bunulrejo yang sudah berusia 1.084 tahun ternyata memiliki potensi batik yang belum banyak tergali, tereksplor dan terekspos. Padahal banyak perajin batik. “Saat ini, kita ekspos dan eksplor kemampuan membantik masyarakat untuk dikenalkan di Kota Malang, Jawa Timur, nasional hingga dunia,” katanya.

Menurut dia, banyak budaya dan seni Bunulrejo yang harus dikenalkan ke dunia luar. Seperti konsep batiknya dengan mbois, sebagai nyawa atau ruh bahwa Bunulrejo memang istimewa. “Motif batik tidak lepas dari kanthil, artinya melekat. Kanthil juga bisa disebut lestari atau abadi. Kanthil juga merupakan bunga yang harus dilestarikan,” pungkasnya. (mar/Malangpostonline.com)

Editor: mar
Uploader: slatem
Penulis: marga
Fotografer: marga
sumber : https://www.malangpostonline.com/read/27082/motif-bunga-khantil-batik-khas-bunulrejo-dilaunching-/1

Seru dan Luar Biasa Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival

Seru dan Luar Biasa Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival

  • 24-11-2019 / 19:01 WIB
  • Kategori:Malang
Seru dan Luar Biasa Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival MEMBATIK: Salah satu stand untuk belajar membatik dibuka di acara Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival.
Malangpostonline.com - Area halaman depan Pasar Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Sabtu (23/11) sore hingga malam hari mendadak berubah menjadi panggung dan catwalk jalanan. Panggungnya dipenuhi dengan nuansa batik warna warni. Ya, hari itu, masyarakatnya menggelar acara Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival. Acaranya dikemas cukup istimewa.
Selain bazar UMKM dan kuliner, musik perkusi dan akustik, ada pula fashion pakaian daur ulang kontemporer serta fashion batik on the street. Sejak sore, masyarakat Bunulrejo mendatangi dan ikut mencicipi berbagai menu kuliner, berbelanja atau sekadar meminum kopi yang diberikan gratis hingga seribu gelas oleh panitia dari sponsor.
Beberapa diantaranya juga belajar membatik di salah satu stand. Suasananya cukup seru. Rangkaian kegiatan ini, memang khusus diadakan untuk melengkapi acara launching batik khas Bunulrejo. “Memang banyak acara yang diadakan agar launching batik khas Bunulrejo ini semakin meriah,” kata Mochammad Eko Cahyono, salah satu anggota karang taruna Bunulrejo.

Seperti fashion pakaian daur ulang serta fashion batik on the street yang dilombakan antar RW. “Masyarakat di sini senang karena nama daerahnya mulai terangkat dengan kegiatan-kegiatan yang digelar setiap bulan sekali. Seperti sebelumnya ada flashmob dan tari bapang secara kolosal,” tambah pemuda yang juga menjadi MC acara ini kepada malangpostonline.com.
Senada dengannya, Umiati Eko Beny, warga RW09 Bunulrejo juga memiliki motivasi dan inovasi untuk menjadikan Bunulrejo sebagai pasar pariwisata. “Kita ingin sama-sama berpartisipasi dan membesarkan Bunulrejo. Berpartisipasi dalam rangka mengembangkan klasik tradisional. Seperti dalam Bunulrejo Batik Mbois ini,” ujar pengurus PKK Kelurahan Bunulrejo itu.

“Kita sebagai komponen masyarakat, ingin sekali meningkatkan atau membangkitkan kreatifitas batik khas Bunulrejo,” tambahnya. Ia dan 49 warga RW09 Bunulrejo membuat batik motif jumput yang dipergunakan untuk senam kreasi di acara Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival. Didominasi warna oranye, batik jumput yang dibuat cukup mudah.
“Cara membuatnya, kain mori warna putih diberi kelereng, lalu diikat karet. Setelah itu, direndam air putih, dicelup dua pewarna dan garam. Direbus 15 menit sambil dibolak balik. Selanjutnya didinginkan dan dibilas air. Lalu diangin-anginkan. Setelah itu lepas karet. Intinya, warga memiliki kreatifitas dan ingin tampil untuk menunjukkan batik yang kita miliki,” tegasnya. (mar/Malangpostonline.com)


Editor: mar
Uploader: slatem
Penulis: marga
Fotografer: marga
sumber : https://www.malangpostonline.com/read/27080/seru-dan-luar-biasa-bunulrejo-recycling-amp-batik-night-carnival

Batik Bunulrejo Usung Pesona Bunga Kantil

Sumber : https://radarmalang.id/batik-bunulrejo-usung-pesona-bunga-kantil/

Bunulrejo Sukses Gelar Recycling & Batik Night Carnival

Minggu, 24 Nov 2019, dibaca : 327 , Parijon, adv
MALANG - Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing benar-benar luar biasa. Kelurahan yang dipimpin Lurah Dra. Yuke Siswanti,M.Si ini punya dua gawe besar di tahun 2019. Yang pertama sukses menggelar yaitu Flashmob Tari Bapang dan Bunulrejo Culinary Festival (27/10) lalu di halaman Pasar Bunulrejo.
Event yang sukses menghadirkan treatrikal budaya yang menyedot magnet 2.500 orang masyarakat Bunulrejo dan Kota Malang itu hadir melihat Flashmob Tari Bapang. Jumlah penari warga Bunulrejo terdata ikut terlibat menari dalam Flashmob Tari Bapang berjumlah hampir 900 orang. Sehingga ini merupakan sebuah catatan apresiasi yang cukup tinggi dari warga Bunulrejo terhadap budaya.
“Flashmob Tari Bapang merupakan refleksi treatikal budaya yang merefleksikan kuatnya budaya Bunulrejo yang tergali sejak tahun 1084 lalu. Dari proses persiapan hampir sebulan acara Flashmob Tari Bapang dan Bunulrejo Culinary Festival pada 27 Oktober 2019 yang dilaksanakan di halaman Pasar Bunulrejo telah membuka sebuah potensi budaya Bunulrejo dengan terdatanya banyak tokoh seni budaya di wilayah Kelurahan Bunulrejo,” kata Lurah Bunulrejo Dra. Yuke Siswanti, M.Si.
Besarnya jumlah minat warga Bunulrejo yang berkecimpung didunia seni tari, seni rupa, seni kriya, kuda lumping, ludruk, dan yang lebih menarik ternyata ada yang sudah lama memproduksi batik tulis di wilayah Bunulrejo.
Hal ini memberikan semangat membara kepada Dra. Yuke Siswanti, M.Si selaku Lurah Bunulrejo untuk terus menggali dan blusukan ke warga Kelurahan Bunulrejo. Sehingga muncul ide dari beliau yang sejalan dalam pengembangan ekonomi kreatif dengan membangkitkan dan mengembangkan perajin Batik Tulis di Bunulrejo, dengan menyelenggarakan Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival.
“Tujuan Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival ini adalah membangkitkan dan mengembangkan perajin Batik Tulis Bunulrejo menuju terbangunnya Ekosistem Ekonomi Kreatif di Kelurahan Bunulrejo. Potensi yang luar biasa ini akan terbangun dan berkembang seiring dengan adanya Launching Batik Tulis Bunulrejo dalam acara Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival,” jelas Yuke.
Menurutnya, Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival merupakan titik gerak sebuah spirit warga Kelurahan Bunulrejo membangun daerahnya menjadi semangat tourism. Batik Tulis merupakan warisan budaya Indonesia dan Bunulrejo dengan sejarahnya yang sudah tergali berusia 1084 tahun merupakan anugerah bagi masyarakat. Sehingga dengan bergandengan tangan akan memberikan value ekonomi kreatif menarik bagi kota Malang.
Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival dibuka Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Malang Drs Wahyu Setianto MM, dan dilaunching Batik Bunulrejo dengan ciri khas berbeda digali dari Budaya Bunulrejo. “Semangat Mbois warga Bunulrejo akan terpapar dalam agenda Utama Launching Batik Tulis Bunulrejo Mbois,” tambahnya.
Rangkaian acara Bunulrejo Mbois (Mbonol Istimewa) yaitu Fashion Show Baju Batik Khas Malang, Fashion Show Baju Daur Ulang, Launching Batik Bunulrejo, Bazar UMKM dan Kuliner, Musik Perkusi, Musik Akustik, Performa Tari Bapang, Tari Barong. Dan yang menarik ada seribu Gelas Gratis Kopi Malang. (jon/sir)
 
sumber : https://www.malang-post.com/berita/detail/bunulrejo-sukses-gelar-recycling--batik-night-carnival

Jumat, 22 November 2019

SIARAN PERS - Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival | Launching Batik Tulis Bunga Kantil Bunulrejo - Bunulrejo Mbois (Mbonol Istimewa)

SIARAN PERS
11 November 2019
UNTUK SEGERA DISEBARLUASKAN 
           
Kontak                        : Dra. Yuke Siswanti, M.Si, Kepala Kelurahan Bunulrejo
Alamat                        : Kantor Kelurahan Bunulrejo, Jl. Hamid Rusdi 92 Kota Malang
Website                      : http://kelbunulrejo.malangkota.go.id dan www.bunulrejomalang.com  

 
MALANG, – Bunulrejo punya gawe ke 2 di tahun 2019, setelah sukses dengan acara pertama yaitu Flashmob Tari Bapang dan Bunulrejo Culinary Festival pada tanggal 27 Oktober 2019 yang dilaksanakan di halaman pasar Bunulrejo. Event yang sukses menghadirkan treatrikal budaya yang menyedot magnet 2.500 orang masyarakat Bunulrejo dan Kota Malang yang hadir melihat Flashmob Tari Bapang. Jumlah penari warga Bunulrejo terdata ikut terlibat menari dalam Flashmob Tari Bapang berjumlah hampir 900 orang, sehingga ini merupakan sebuah catatan apresiasi yang cukup tinggi dari warga Bunulrejo terhadap budaya.
Flashmob Tari Bapang merupakan refleksi treatikal budaya yang merefleksikan kuatnya budaya Bunulrejo yang tergali sejak tahun 1084 yang lalu, dari proses persiapan hampir 1 bulan acara Flashmob Tari Bapang dan Bunulrejo Culinary Festival pada tanggal 27 Oktober 2019 yang dilaksanakan di halaman pasar Bunulrejo telah membuka sebuah potensi budaya Bunulrejo dengan terdatanya banyak tokoh seni budaya di wilayah kelurahan Bunulrejo.
Besarnya jumlah minat warga Bunulrejo yang berkecimpung didunia Seni Tari, Seni Rupa, Seni Kriya, Kuda Lumping, Ludruk, dan yang lebih menarik ternyata ada yang sudah lama memproduksi batik tulis di wilayah Bunulrejo. Hal ini memberikan semangat membara kepada ibu Dra. Yuke Siswanti, M.Si selaku lurah Bunulrejo untuk terus menggali dan blusukan ke warga kelurahan  Bunulrejo, sehingga muncul ide dari beliau yang sejalan dalam pengembangan ekonomi kreatif dengan membangkitkan dan mengembangkan perajin Batik Tulis di Bunulrejo dengan menyelenggarakan Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival.
Tujuan Acara Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival ini adalah membangkitkan dan mengembangkan perajin Batik Tulis Bunulrejo menuju terbangunnya Ekosistem Ekonomi Kreatif di Kelurahan Bunulrejo. Potensi yang luar biasa ini akan terbangun dan berkembang seiring dengan adanya Launching Batik Tulis Bunulrejo dalam acara Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival.

Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival merupakan titik gerak sebuah spirit warga Kelurahan Bunulrejo membangun daerahnya menjadi semangat tourism, Batik Tulis merupakan warisan budaya Indonesia, dan Bunulrejo dengan sejarahnya yang sudah tergali berusia 1084 tahun merupakan anugrah bagi masyarakat, sehingga dengan bergandengan tangan akan memberikan value ekonomi kreatif menarik bagi kota Malang.
Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival akan dibuka oleh Bapak Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Malang Drs Wahyu Setianto MM, dan akan dilaunching Batik Bunulrejo dengan ciri khas berbeda digali dari Budaya Bunulrejo, semangat Mbois warga Bunulrejo akan terpapar dalam agenda Utama Launching Batik Tulis Bunulrejo Mbois.
Rangkaian acara yang menarik sudah menunggu anda warga Kota Malang untuk hadir dalam agenda Bunulrejo Mbois (Mbonol Istimewa) yaitu : Fashion Show Baju Batik Khas Malang, Fashion Show Baju Daur Ulang, Launching Batik Bunulrejo, Bazar UMKM dan Kuliner, Musik Perkusi, Musik Akustik, Performa Tari Bapang, Tari Barong, lain dan yang menarik ada 1.000 Gelas Gratis Kopi Malang. Ayo Warga Kota Malang segera hadir dalam agenda Bunulrejo Mbois (Mbonol Istimewa)                Spirit kami Bunulrejo Mbois :
*Mbois kantil*
Mbonol Istimewa Kanti Lestari

Terjemahan bebas:
*Kelurahan Bunulrejo yang memiliki keistimewaan abadi…*

Bunulrejo Mbois Kantil
Mbonol Istimewa




Hormat kami,
Lurah Bunulrejo

Dra. YUKE SISWANTI, M.Si
Pembina
NIP. 19660612 199202 2 006
 

Selasa, 19 November 2019

Dra. Yuke Siswanti, M.Si Lurah Bunulrejo Menghadiri Panen Perdana Urban Farming RW 10, Rumah Sayur dan Toga Guyup Rukun RW 10 Kelurahan Bunulrejo

Bunulrejo, Senin, 18 November 2019.

Dra. Yuke Siswanti, M.Si Lurah Bunulrejo Menghadiri Panen Perdana Urban Farming RW 10, Rumah Sayur dan Toga Guyup Rukun RW 10 Kelurahan Bunulrejo
Panen perdana Urban Farming RW 10 Kelurahan Bunulrejo ini merupakan sebuah inisiasi warga dalam mengembangkan potensi RW10. RW 10 Kelurahan Bunulrejo yang dipimpin bapak Purwantoro, yang mana beliau merupakan warga yang intens dalam bidang pertanian.

Sehingga pak Purwantoro bersama warga, khusus nya ibu-ibu PKK RW 10 bergerak dan ber ide kreatif mengembangkan Urban Farming atau pertanian perkotaan yang memanfaatkan lahan di wilayah RW 10. Yang menarik dari program Urban Farming RW 10 adalah nama yang diambil sangat penuh makna yaitu Rumah Sayur dan Toga Guyup Rukun RW 10 Kelurahan Bunulrejo.

Trend hari ini terus berkembang teknologi Urban Farming, bila mengacu kepada prinsip dasar urban Farming yaitu Urban farming adalah konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan, yang berbeda ada pada pelaku dan media tanamnya. Pertanian konvensional lebih berorientasi pada hasil produksi, sedangkan urban farming lebih pada karakter pelakunya yakni masyarakat urban.

Semangat bertani di tengah kota dengan lahan minimalis bisa berkarya serta meningkatkan kebersamaan warga, sehingga Ibu Dra. Yuke Siswanti, M.Si selaku Lurah Bunulrejo bersemangat Menghadiri Panen Perdana Urban Farming RW 10.
Semangat bu Lurah tercermin dari bagaimana beliau memanen tanaman di Rumah Sayur dan Toga Guyup Rukun RW 10 Kelurahan Bunulrejo.

Semangat ekonomi kreatif ada disini....semoga semakin bisa mmanfaatkan setiap sudut rumah yang kosong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dra. Yuke Siswanti, M.Si
Lurah Bunulrejo

*Mbois kantil*
Mbonol Istimewa Kanti Lestari
Terjemahan bebas:
*Kelurahan Bunulrejo yang memiliki keistimewaan abadi...*
Bunulrejo Mbois Kantil
Mbonol Istimewa

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Satunan Yatim Duafa yang diselenggarakan Pokja 1 PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan Bunulrejo | Mbois - Mbonol Istimewa

Bunulrejo, 16 November 2019
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Satunan Yatim Duafa yang diselenggarakan Pokja 1 PKK Kelurahan Bunulrejo.

Pokja 1 PKK Kelurahan Bunulrejo menyelanggarakan agenda Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Santunan Yatim Duafa yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 16 November 2019 pukul 08.00 sampai selesai. Bertempat di gedung serbaguna kantor Kelurahan Bunulrejo.
Pokja 1 PKK Kelurahan Bunulrejo dipimpin oleh ibu Mashuri (RW18) terus bergerak menggerakkan ibu-ibu untuk meningkatkan kapasitas dan kreativitasnya, semoga program ini terus berkelanjutan.

Mendatangkan ustad terkemuka memberikan tausiah rohani kepada perserta kegiatan dan dibarengi oleh santunan kepada yatim duafa meningkatkan rasa kepedulian kepada sesama, itulah Mbois (Mbonol Istimewa)

Apa itu Pokja I
Mengelola program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila  dan Program Gotong Royong.
Tugas
  1. Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati dan menghargai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang  Penghayatan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)
  3. Memantapan Pola Asuh Anak dan remaja dalam keluarga serta perlindungan anak melalui Lokakarya dan Ujicoba.
  4. Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun dalam keluarga dan lingkungan
  5. Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkait dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan orang (trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill.
  6. Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan lain lainnya.
  7. Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan  dalam keluarga dan lingkungannya.
Prioritas Program
  • Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dilaksanakan pemahaman secara terpadu :
a).    Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN):
PKBN mencakup 5 (lima) unsur:
  1. Kecintaan tanah air,
  2. Kesadaran berbangsa dan bernegara,
  3. Keyakinan atas kebenaran Pancasila,
  4. Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara serta
  5. Memiliki kemampuan awal bela Negara.
b).    Kesadaran Hukum (KADARKUM):.
KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan diprioritaskan di PKK untuk pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak, NARKOBA Dan lain-lain.
c).    Pola Asuh Anak dan Remaja
Pola Asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan membangun perilaku, budi pekerti, sopan santun didalam keluarga sesuai budaya bangsa.
d).    Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill And Parenting Skill)
Pemahaman dan ketrampilan hidup adalah upaya menumbuhkan kesadaran orang tua dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
e).    Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan di keluarga.
  • Gotong Royong
Kegiatan gotong royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar sesama: keluarga, warga dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.
  1. Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa dan kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama
  2. Memberdayakan LANSIA agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran, keterampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produktif dan menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungannya.
  3. Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

*Mbois kantil*
Mbonol Istimewa Kanti Lestari
Terjemahan bebas:
*Kelurahan Bunulrejo yang memiliki keistimewaan abadi...*
Bunulrejo Mbois Kantil
Mbonol Istimewa

Rabu, 13 November 2019

Sarasehan Batik Bunulrejo “Batik Tulis Mbois Bunulrejo wujud Warga Kelurahan Bunulrejo Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif Melalui Batik Tulis”

Sarasehan Batik Bunulrejo
Mengambil tema yaitu : “Batik Tulis Mbois Bunulrejo wujud Warga Kelurahan Bunulrejo Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif Melalui Batik Tulis”

Mengakar Sejarah Bunulrejo berusia 1084 Tahun, Menarik kan, sebuah culture/budaya Bunulrejo ??? :
Sejarah asal usul desa pada umumnya dapat digali melalui tinggalan arkeologis dan folklor (cerita rakyat). Berdasarkan “prasasti kanuruhan”, ditulis di belakang sandaran arca “Ganesha” (Dewa berkepala gajah dari pemeluk agama Hindu ) yang putus bagian kepala hingga bahu, yang dahulu berada di halaman rumah Bapak Dasir di Beji Gang Buntu (RT 01 RW XII) Kelurahan Bunulrejo.
—Sepanjang yang dapat dibaca pada prasasti ”Kanuruhan” yang berbahasa Jawa kuno dan berhuruf Jawa Kuno tersebut bahwa pada tahun 856 saka bulan Posya Wuku Wukir, Rakryan Kanuruhan Dyah Mungpang memberikan hadiah sebagian tanah di desa yang masuk wilayah kanuruhan kepada penduduk desa yang bernama “BULUL” atas jasa-jasanya terhadap desanya. Nama “BULUL” ini kelak kemudian hari berubah menjadi “BUNUL” dari hasil perubahan bunyi dari konsonan ”l” menjadi “n”, seperti kata : Melur menjadi Menur, Panawijen menjadi Palawijen.
Pada zaman Belanda, Desa Bunul menjadi wilayah Asisten Wedana Blimbing menurut ketetapan Gemeenteblad no.108 tahun 1937. Sejarah desa Bunul dapat diketahui berdasarkan data-data sejarah dan arkeologis yang ada di dalamnya.
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah (historical approach), yaitu untuk  mengetahui sejarah desa Bunulrejo di masa lampau. Dari hasil analisa diketahui bahwa Bulul berasal dari nama seorang pemuda Jawa Kuna yang hidup pada kurun abad X M dan bertempat tinggal di desa tersebut. Desa tersebut oleh raja dianugerahkan kepada Bulul, ditandai peresmian pada prasasti batu yang berbentuk arca Ganesya. Peresmian dilakukan hari Minggu, 4 Januari 935 M pukul 12.00. yang secara formal sejak tanggal itu, Bulul berhak atas desa tersebut.
Demikianlah secara singkat terbentuknya Kelurahan Bunulrejo yang sekarang ini, yang secara administratif dapat dikatakan bahwa pemerintahan desa dapat dilacak/dimulai pada masa pemerintahan Hindia Belanda (kolonial). Yang menarik perhatian dari desa Bunul tersebut adalah ‘nama’ desa itu sendiri, yaitu Bunul. Akan sia-sia apabila mensejajarkan nama ini dengan nama-nama tempat yang ada di daerah Malang yang kebanyakan berasal dari nama pohon (seperti Celaket, Rampal, Lowokwaru, Jatimulyo, Kasin, Bareng, Gading Kasri, dan sebagainya) atau kondisi alam setempat (seperti Kauman, Talun, Mergan, Merjosari, Dinoyo, Jenggrik, Bioro, Guyangan, Tlogomas, Tulusrejo, Bantaran, dan sebagainya). Sementara nama Bunul tidak termasuk dalam dua kategori nama tersebut di atas.
Dengan demikian tentunya ada sesuatu peristiwa yang menempatkan daerah ini bernama ‘Bunul’. Bagaimanakah dapat diketahui tentang masa lampau dari Desa Bunulrejo ini, kemungkinan dapat dilacak berdasarkan data-data yang ada di dalamnya. Karena sejarah asal usul desa pada umumnya dapat digali melalui  tinggalan arkeologis dan  folklor atau cerita rakyat. Beruntung di daerah Bunulrejo masih dapat ditelusuri adanya peninggalan-peninggalan pada masa lampau sejak zaman Hindu Budha dan Islam (Mataram Islam). Untuk mencari asal-usul desa, pada umumnya dicari pendekatan dengan cerita dari mulut ke mulut tentang tokoh ‘bedah krawang’ atau yang membuka perkampungan pertama kali (Soedjono, 1981).
Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
Data di lapangan berupa artefak arca Ganesya yang di belakang sandarannya terdapat prasasti, serta indikasi Situs Telaga. Sumber informasi di lapangan (keterangan penduduk setempat berupa kesaksian adanya situs dan cerita rakyat), serta referensi yang mendukung.
  1. Situs Bekas Telaga
Di  Kelurahan Bunulrejo terdapat sebuah kampung kecil bernama ‘Beji’. Letaknya berada di sebelah timur kantor Kelurahan Bunulrejo. Kampung tersebut hanya dihuni sekitar 6 rumah, yang salah satunya adalah berupa ‘Gereja Kristen Advent’. Karena kampung tersebut berpenghuni sedikit dan tidak terdapat akses jalan tembus, maka dinamakan kampung ‘Beji Gang Buntu’. Dalam bahasa Jawa, kata ‘Beji’ berarti telaga (Poerwadarminta, tanpa tahun; Mardiwarsito, 1986; Zoetmulder, 2004).
Di bawah bangunan gereja tersebut, menurut keterangan penduduk setempat bahwa di bawahnya terdapat bekas telaga berukuran 12 m² yang sisi-sisinya dibatasi dengan dinding bata merah tebal, dengan pancuran-pancuran (dwarajala) di sekelilingnya guna mengalirkan airnya yang didapat dari sumber bawah tanah (artesis). Penduduk setempat menamakannya ‘sumur gumuling’. Ditimbunnya lahan situs telaga tersebut karena pertimbangan kepentingan tempat tinggal, apalagi pada waktu itu perhatian pihak pemerintah daerah terhadap bangunan-bangunan purbakala belum serius penangannya. Informasi yang diperoleh dari pemilik tanah bahwa sekitar tahun 1960-an, lahan situs telaga tersebut diurug dengan tanah urug bermeter-meter kubik oleh pemilik tanah,  sehingga rata dengan lingkungan kanan kirinya.
  1. Arca Ganesya
Di sisi telaga, dahulu terdapat sebuah arca dewa Hindu yang berkepala gajah,
yaitu Ganesya. Ukuran arca Ganesya tersebut P: 101.5, L: 74, dan Tg: 109.5. duduk di atas bantalan motif bunga teratai ganda. Setengah bagian dada ke atas hilang. Tangan empat (caturbhuja). Tangan kanan belakang patah. Tiga tangan lainnya bagian tekapak tangan hilang, sehingga tidak diketahui laksana apa yang dibawa. Arca ini ketika didapati pertama kali pada zaman Belanda memang sudah rusak. Kerusakan antara lain pada bagian atas, yaitu bahu hingga kepala hilang. Potongan kepala arca tersebut hingga kini belum ditemukan. Diduga potongan tersebut memang sengaja dihancurkan berkeping-keping dan kemudian dimasukkan ke dalam telaga. Menurut keterangan Bapak Dasir sebagai pemilik tanah, dari cerita leluhurnya sejak arca tersebut ditemukan kondisinya sudah tanpa kepala.
Pada tahun 1978 oleh Bapak Djoko Rihadi selaku Kepala Seksi Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadya Malang waktu itu, arca Ganesya tersebut diangkat untuk dipindahkan ke kantor DPU Kotamadya Malang di Jl. Halmahera. Tahun 1991 arca Ganesya beserta dengan arca yang lain dipindah lagi ke Taman Senaputra Malang. Baru tahun 2003 ditempatkan di Balai Penyelamatan Benda Cagar Budaya ‘Pu Purwa’ Kota Malang hingga sekarang.
Arca Ganesya dari Bunulrejo
  1. Prasasti
Di balik sandaran arca Ganesya terdapat beberapa baris inskripsi yang merupakan sebuah prasasti berkenaan dengan daerah tempat arca Ganesya semula berada, yaitu kawasan ‘Beji’ Bunulrejo. Prasasti Kanuruhan pernah dibaca oleh Boechori dan tercantum dalam disertasi Edi Sedyawati (Sedyawati, 1994). Sepanjang yang dapat dibaca pada prasasti ‘Kanuruhan’ yang berbahasa Jawa Kuna dan berhuruf Jawa Kuna tersebut bahwa pada tahun 856 saka bulan Posya wuku Wukir (bulan ‘posya’ tersebut menurut pembacaan Damais tahun 1950an, tetapi sewaktu Boechari membaca di tahun 1970an, huruf ‘pa’ untuk kata ‘Posya’ sudah hilang, hingga sekarang yang terbaca hanya angka tahunnya saja, (sementara penanggalan hari pasarannya hilang karena batunya pecah). Rakryan Kanuruhan Dyah Mungpang memberikan hadiah sebagian tanah di wanua/desa……. (nama desa tidak terbaca, hanya kata akhir yang tersisa, yaitu: ‘tan’) yang masuk wilayah Kanuruhan, kepada penduduk desa (anak wanua) bernama ‘Bulul’ atas jasa-jasanya terhadap desanya.
Jasa Bulul tersebut diduga berhubungan dengan keamanan wilayah desa, serta perhatian dan kecintaannya terhadap alam lingkungan, serta patriotisme yang tinggi. Dalam merealisasikan kecintaan dan kepedulian terhadap alam lingkungan, Bulul membuat sebuah telaga yang indah yang lengkap dengan taman bunganya. Atas perhatian dan kepedulian Bulul terhadap lingkungan tersebut, akhirnya penguasa/raja wilayah daerah Kanuruhan, memberikan hadiah tanah perdikan sebagai anugerah atas jasa-jasa Bulul (Sumadio. Ed, 2008) :

BATIK TULIS BUNULREJO
Mengapa batik ????
Mengapa sarasehan Batik ????
Mengapa Batik Tulis Mbois Bunulrejo wujud Warga Kelurahan Bunulrejo Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif Melalui Batik Tulis ???
Jawabannya adalah merupakan sebuah spirit warga Kelurahan Bunulrejo membangun daerahnya menjadi semangat tourism, Batik merupakan warisan budaya Indonesia, dan Bunulrejo dengan sejarahnya yang sudah tergali berusia 1084 tahun merupakan anugrah bagi masyarakat, sehingga dengan bergandengan tangan akan memberikan value ekonomi kreatif menarik bagi kota Malang.

Menghadirkan Pemateri Nasional Trainer Akselerator Bisnis Produktifitas Dr. Suryono Hadi Elfahmi, MM, beliau alumnus S3 Program Pascasarjana Universitas Merdeka Malang. Mempunyai pengalaman dalam memstartup salah satu desa sentra batik terkemuka, dengan pengalaman yang luar biasa ini akan memberikan sebuah prespektif menarik dalam mengembangkan potensi Batik Bunulrejo.
Menjadi sebuah prespektif dan diskusi menarik dalam Saresehan Batik Bunulrejo dapat membahasa beberapa hal yaitu :
1. Membangun Batik Tulis Bunulrejo menjadi sebuah ekosistem industri Batik Bunulrejo,
2. Branding produk batik Bunulrejo
3.  Mengelola manajemen batik UMKM Batik Tulis Bunulrejo
4. Bagaimana Batik Tulis Bunulrejo menjadi sentra Batik terkemuka
Melihat prespektif diatas tentunya rasa optimisme yang luar biasa dari kami stakeholder Kelurahan Bunulrejo, karena tujuan Ekonomi Kreatif, sejalan dengan Visi Misi Walikota Malang Drs. H. Sutiaji dan Wakil Walikota Malang Ir. Sofyan Edi Jarwoko.
Sarasehan Batik Bunulrejo ini dilaksanakan pada Rabu 20 November 2019, pukul 19.00 Wib di gedung Bunulrejo Creative & Leadership Center (Kantor Kelurahan Bunulrejo).
Siapa yang wajib hadir :
1. Perajin Batik Bunulrejo
2. penjadhit dan Designer Baju di wilayah Bunulrejo
3. Pelaku seni budaya Bunulrejo
4. Semua stakeholder kelurahan Bunulrejo.
Ayo seluruh warga Bunulrejo bergabung untuk Sarasehan Batik Bunulrejo, bergandengan tangan dengan ide besar, dari Kita Untuk Kita Bunulrejo Mbois (Mbonol Istimewa).

Bagian dari acara Tanggal 23 November 2019 *Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival*
Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival merupakan agenda utama melaunching Batik Khas Bunulrejo, banyak pernak pernik acara, sehingga kalau tidak data rugi, ini acara Mbois kedua dari Kelurahan Bunurejo.
Bagaimana itu Batik Bunulrejo, datang ya pada tanggal 23 November 2019
Ada Filosofi Bunulrejo :
*Mbois kantil*
Mbonol Istimewa Kanti Lestari
Terjemahan bebas:
*Kelurahan Bunulrejo yang memiliki keistimewaan abadi...*
Bunulrejo Mbois Kantil
Mbonol Istimewa

Redaksi : AW 1
Sebagian artikel sejarah diambil dari : https://hurahura.wordpress.com/2018/01/03/sejarah-desa-bunulrejo-kota-malang-berdasarkan-tinjauan-prasasti-kanuruhan/

Batik Tulis Bunulrejo Malang, Batik Tulis Mbois Bunulrejo, Batik Mbonol istimewa, Batik Malang - Palatihan Batik Pokja 2 PKK Kelurahan Bunulrejo (Pelatihan Peningkatan Mutu dan Standarisasi Produk Industri Kimia oleh Dinas Perindustrian Kota Malang)

Kota Malang, 14 November 2019
Hari ke-3 Pelatihan Peningkatan Mutu dan Standarisasi Produk Industri Kimia oleh Dinas Perindustrian Kota Malang

Batik Tulis Bunulrejo Malang, Batik Tulis Mbois Bunulrejo, Batik Mbonol istimewa, Batik Malang - Palatihan Batik Pokja 2 PKK Kelurahan Bunulrejo

Hari ke 2 pelatihan batik ibu2 warga Bunulrejo, dalam menyongsong agenda 23 November 2019 di pasar Bunulrejo - Event Mbois Bunulrejo yaitu *Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival*

Laporan Pelatihan Batik hari ke-2
Materi yang didapatkan :
1. Melanjutkan membuat pola dan memberi isen-isen pada ruang kain yang masih tampak kosong.
2. Praktek mencanting dengan menggunakan teknik granit atau titik-titik mengikuti gambar pola.

3. Mempraktekkan teknik popok, yaitu menutup motif menggunakan malam panas. Teknik popok digunakan pada area yang kecil. Seperti pada bunga dan daun.
4. Memahami beda teknik popok dan teknik nembok. Teknik nembok yaitu menutup area kain yang luas, dengan menggunakan malam panas.
Teknik nembok digunakan jika ingin membuat kain batik dengan latar belakang putih. Jadi sisa kain yang tidak ada motif, semuanya di blok dengan malam panas.
5. Teknik yang ketiga adalah Mbironi, yaitu proses menutup motif yang telah diwarna sebelumnya dan warna yang diinginkan dengan menggunakan malam tembokan.

Ini lah semangat warga Bunulrejo

Bagian dari acara Tanggal 23 November 2019 *Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival*
*Mbois kantil*
Mbonol Istimewa Kanti Lestari
Terjemahan bebas:
*Kelurahan Bunulrejo yang memiliki keistimewaan abadi...*
Bunulrejo Mbois Kantil
Mbonol Istimewa
Redaksi : AW1

Batik Tulis Mbois Bunulrejo, Warga Kelurahan Bunulrejo Semangat Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif Melalui Batik Tulis - Pelatihan Peningkatan Mutu dan Standarisasi Produk Industri Kimia oleh Dinas Perindustrian Kota Malang

Kota Malang, 11 November 2019
Batik Tulis Mbois Bunulrejo, Warga Kelurahan Bunulrejo Semangat Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif Melalui Batik Tulis - Pelatihan Peningkatan Mutu dan Standarisasi Produk Industri Kimia oleh Dinas Perindustrian Kota Malang

Semangat Ibu-ibu di kelurahan Bunulrejo untuk membangun batik tulis Bunulrejo, salah satunya acara pelatihan batik tulis dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Bagian dari acara Tanggal 23 November 2019 *Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival*
*Mbois kantil*
Mbonol Istimewa Kanti Lestari
Terjemahan bebas:
*Kelurahan Bunulrejo yang memiliki keistimewaan abadi...*
Bunulrejo Mbois Kantil
Mbonol Istimewa

Berikut laporan Pelatihan :
Laporan Pelatihan Pembuatan Batik Tulis hari pertama (12 Nov.2019):
1. Pelatihan dimulai pukul 07.30 dihadiri ibu Lurah Kelurahan Bunulrejo, ibu Jarwoko selaku ketua POKJA 2 Kelurahan Bunulrejo.

2. Dijelaskan asal mula batik tulis di Indonesia oleh owner Soendari Batik. Asal mula batik tulis bukan dari Jawa Tengah, tetapi dari Banten Jawa Barat. Karena populasi masyarakat Banten yang sedikit dan tidak bisa berkembang. Batik tulis kemudian berkembang pesat di wilayah Jawa tengah dan berbagai wilayah Indonesia dengan mengembangkan berbagai tehnik.
3. Pembukaan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan pesan atau harapan agar pelatihan batik angkatan kedua ini bisa dikenalkan minimal pada keluarganya dulu, jika memungkinkan bisa meluas ke wilayahnya dan diharapkan bisa menjadi sumber ekonomi bagi pengrajin batik.
4. Pembagian canting ukuran nomor 2, kain primissima dengan ukuran kisaran 38x38 cm yang sudah digambari motif dasar berupa plungkeran kecil dan garis dan apron merah sebagai pelindung baju. Dilanjutkan dengan latihan memegang canting dengan sudut 30 derajat, posisi kain di tangan kiri, telapak tangan sebagai alas, sebelum digunakan canting yang sudah diisi malam panas digoreskan pada alas kain atau kertas koran atau plastik agar tidak menetes / bocor di kain. Latihan tersebut juga ditekankan pada pembuatan titik2 (tehnik granit) yang bisa berfungsi sebagai isen atau pinggiran motif.
5. Ishoma
6. Masuk pada materi "Menjiplak / Memindah Gambar ke Kain"
*Peserta dibagikan notebook, alat tulis dan penggaris, kertas pola, kertas pola kosongan, dan kain seukuran selendang (60 x 150 cm)
*Peserta mendengarkan penjelasan dari pemateri (mbak Sita dari batik Soendari) bahwa Batik adalah "proses" membuat menggunakan malam panas dan canting di kain sebagai perintang warna. Tidak semua motif yang mirip batik bisa disebut batik apabila tidak sesuai 3 jenis yaitu : Batik Tulis, Cap, dan Kombinasi keduanya. Motif jumputan bukan batik karena tidak ada proses mencanting/ mengecap maupun keduanya.
*Peserta juga dijelaskan ada ciri khas batik yaitu "isen" / memberi isian pada motif yang telah dibuat, misalnya titik, ukel, cecek 3, cecek 5, cecek 7, dele kecer, beras kutah, kopi.
*Peserta dibagikan mal/pola pembuatan batik tulis untuk selendang.
*Peserta memindah gambar ke kain dimulai dari pinggiran atas bawah, dan dilanjutkan motif utama di bagian tengah.
*Peserta memberi menuliskan nama di kain masing2 lalu kain dikumpulkan untuk dilanjutkan besok di hari kedua.
*Acara ditutup dengan doa dan menjelang pulang peserta dibagikan tas berisi pemanas malam listrik, plastik name tag, malam, pewarna remasol, dan kuas.
* Pelatihan hari kedua besok dimulai pukul 08.00 pagi.
Sekian laporan saya (bu Irfan / Roostiningrum)

redaksi : Hs

Selasa, 12 November 2019

Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival

Petunjuk Teknis
Bunulrejo Recycling & Batik Night Carnival

1.      Fashion Show Baju Daur Ulang
2.      Fashion Show Baju Batik Khas Malang
3.      Launching Batik Bunulrejo
4.      Bazar produk UKM Bunulrejo 
Sabtu, 23 November 2019, Halaman Pasar Bunulrejo
  • 15.00 – 21.30 Wib :
  • Pasar batik, Bazar UMKM, Bazar Kuliner
  • Musik Perkusi, Musik Dawai, Musik Akustik
  • 18. 00 wib – 21.30 wib : Night Festival
3)   Performa Tari Bapang, Tari Barong, dan Tari Tradisional lain
4)Fashion Show Baju Daur Ulang
5)Fashion Show Baju Batik Bunulrejo
6)Launching Batik Bunulrejo
7)1.000 Gelas Gratis Kopi Malang  
Rangkaian Acara Sebelum Tanggal 23 November 2019
  • 4-19 November 2019 :
  • Acara : Pelatihan Batik
  • Lokasi : Gedung Pertemuan Kreatif Bunulrejo dan balai RW2, RW13, RW14
  • Peserta : Warga Bunulrejo
  • Output Acara : Memperkuat Kreativitas Perajin Batik Bunulrejo
  • 20 November 2019 :
  • Acara : Sarasehan Batik Bunulrejo
  • Lokasi : Gedung Pertemuan Kreatif Bunulrejo
  • Peserta : Perajin Batik Bunulrejo
  • Output Acara : Workshop Branding Batik Banulurejo
  • Trainer : Dr. Suryono Hadi Elfahmi, SP., MM
  • 21 November 2019 :
  • Acara : Sosialisasi Konsep Pasar Wisata Bunulrejo
  • Lokasi : Pasar Bunulrejo
  • Peserta : Pedagang Pasar Bunulrejo dan Warga Bunulrejo
  • Output Acara : Memperkuat Konsep Pasar Wisata Bunulrejo

Tujuan Festival ini : Membangun produk Batik Khas Bunulrejo, Sehingga tumbuh ekosistem industri batik warga Bunulrejo menjadi unggulan kelurahan Bunulrejo. Bunulrejo makin terkenal dengan kreativitas dan budaya-nya, Bunulrejo Mbois, Mbois itu Mbonol Istimewa.

Harapan Dari Event ini  :
Kami meminta partisipasi seluruh warga bunulrejo di masing masing RW untuk memeriahkan event ini dengan cara :
  1. mengirim perwakilan peserta lomba fashion show batik
(pendaftaran paling lambat tanggal 20 November 2019) 
  1. mengirim perwakilan peserta lomba fashion show daur ulang
(pendaftaran paling lambat tanggal 20 November 2019)
  1. ikut berpartisipasi dalam bazzar UKM
(pendaftaran paling lambat tanggal 22 November 2019 ) ( BOLEH JUAL APA AJA HEHEHE) 
  1. menampilkan bakat kesenian (tradisional atau modern) yang ada di wilayah RW Masing masing.
(pendaftaran paling lambat tanggal 20 November 2019)
  1. dan yang tak kalah perting datang pada saat acara 

MATERI LOMBA DAUR ULANG
3R (reuse, reduce, recycle)
  1. Perlombaan bersifat umum dan peserta adalah warga Bunulrejo.
  2. Menampikan pakaian hasil daur ulang (tidak boleh baju baru), dibuat berdasarkan kreatifitas peserta, bisa dipakai dengan aksesoris (yang juga hasil recycle, contohnya tas dibuat dari tutup botol, atau bahan tumbuhan) bisa dipadankan dengan topi yang juga hasil recycle atau bahan ramah lingkungan atau aksesoris lainnya.
  3. Setiap orang mempersiapkan dan membawa segala perlengkapan fashion show.
  4. Catwalk dan interview kurang lebih berlangsung selama 30 menit.
  5. Keputusan juri tidak boleh diganggu gugat.

MATERI LOMBA BATIK BUNULREJO
Promosikan Batik Bunulrejo
  1. Perlombaan bersifat umum dan peserta adalah warga Bunulrejo.
  2. Menampikan pakaian Batik Khas Bunulrejo. Batik yang ditampilkan tidak harus baju batik, tetapi bisa selendang, dan yang lain bisa memberika ciri khas batik Bunulrejo. (Sudah banyak warga yang memproduksi batik Bunulrejo, bila belum mempunyai info bisa ke panitia)
  3. Setiap orang mempersiapkan dan membawa segala perlengkapan fashion show.
  4. Catwalk dan interview kurang lebih berlangsung selama 30 menit.
  5. Keputusan juri tidak boleh diganggu gugat.

PESERTA
  1. Semua warga yang mempuyai potensi, baik punya produk daur ulang atau pun produksi batik Bunulrejo (pendaftaran dikoordinir oleh RW masing-masing)
  2. Peserta dianggap sah apabila peserta mendaftarkan diri secara tertulis kepada panitia pendaftaran
  3. Bunulrejo Recycling  & Batik Night Festival hanya terbatas di wilayah Bunulrejo.
  4. Peralatan dan Bahan lomba disediakan oleh peserta sendiri.
  5. Peserta diharapkan membawa suporter atau tim hore sejumlah 10 orang, sehingga menyemarakkan acara.

KRITERIA PENILAIAN LOMBA
  1. Kreatifitas busana dan aksesoris berhubungan dengan bahan yang ramah lingkungan tapi tetap trendi
  2. Kemampuan catwalk
  3. Modernisasi barang dari bahan 3R (Daur Ulang)
  4. Tampilan Batik, Warna, Style Pola Batik (Baju Batik)
  5. Penampilan secara keseluruhan

PENDAFTARAN
  1. Pendaftaran peserta mulai tanggal 11 November – 20 November 2019 dan tidak dipungut biaya (GRATIS)
  2. Tempat pendaftaran di Kantor Kelurahan Bunulrejo
  3. Atau menghubungi :
Contact person :
- mbak Alfia                : +62 813 5884 0075
- Lita                            : +62 822 3055 3994
- Andre Wiwanto         : +62 812 3214 7777
- Eko                            : +62 819 9926 6470 / +628 823 599 8287

PENGHARGAAN
  1. Dewan Juri akan memilih 3 (Tiga) perserta terbaik dari masing – masing kategori yang dilombakan
  • Fashion Daur Ulang
Daur Ulang
  1. Juara 1 Rp. 600.000,- + Tropy dan piagam
  2. Juara 2 Rp. 400.000,- + Tropy dan piagam
  3. Juara 3 Rp. 250.000,- + Tropy dan piagam
  • Fashion Batik
Batik
  1. Juara 1 Rp. 600.000,- + Tropy dan piagam
  2. Juara 2 Rp. 400.000,- + Tropy dan piagam
  3. Juara 3 Rp. 250.000,- + Tropy dan piagam
  1. Pemenang Lomba akan memperoleh sertifikat

WAKTU DAN TEMPAT LOMBA Pelaksanaan lomba pada hari Sabtu tanggal 23 November 2019 di Halaman pasar Bunulrejo, Jl. Hamid rusdi dengan tata tertib sebagai berikut:
  1. Peserta harus datang minimal 30 menit sebelum pelaksanaan untuk daftar ulang
  2. Lomba dilaksanakan tepat pada pukul 18.00 WIB, dan keputusan juri bersifat MUTLAK dan TIDAK DAPAT DIGANGGU GUGAT

Keterangan lebih lanjut lihat di : www.bunulrejomalang.com

Senin, 11 November 2019

Kampung Kuliner Pring Kuning RW 13 Bunulrejo, Kreativitas Warga RW 13 Bunulrejo (Explore Bunulrejo, Bunulrejo Mbois)

Bunulrejo, 03 November 2019

Kampung Kuliner Pring Kuning RW 13 Bunulrejo, Kreativitas Warga RW 13 Bunulrejo (Explore Bunulrejo, Bunulrejo Mbois)

Kampung Kuliner Pring Kuning merupakan Event Mbois dari Bunulrejo, yang diinisiasi oleh RT 2 RW 13 Kelurahan Bunulrejo, spirit warga ini yang menjadi tujuan untuk terus semua stakeholder berkolaborasi untuk mengembangkan lingkungan RW dengan tema-tema yang berbeda, sehingga akan menjadi sebuah stroytelling bagi pengembangan wisata dan budaya Bunulrejo.
Kampung Kuliner Pring Kuning yang diinisiasi oleh RT 2 RW 13 Kelurahan Bunulrejo menjadi cerita yang menarik, kalau digali lebih dalam memiliki potensi yang luar biasa. Pondasi bagi RW 13 Bunulrejo dapat dijabarkan ke dalam beberapa prespektif dibawah ini :
  1. Pernah mendapatkan penghargaan lingkungan oleh bapak Ayub selaku ketua RW 13 Bunulrejo
  2. Jalan-jalan merupakan pahlawan dan tokoh kerajaan.
  3. Ada destinasi Langgar Panggung, yang merupakan sebuah bangunan heritage
  4. Pasar Bunulrejo sebagian masuk wilayah RW 13 Bunulrejo
4 hal diatas, menarik untuk didiskusikan dan segera dimplementasikan, sehingga event pertama ini merupakan spirit perlu diperbaiki dalam melangkah event selanjutnya.

Semangat warga RW 13 Bunulrejo, Mbois Ilakes

Bapak Ayub, ketua RW 13 Bunulrejo beserta jajaran RT 2 RW 13 memberikan hadiah kepada peserta lomba gambar

Suasana menarik booth Kuliner dan warga yang antusias berburu kuliner enak Kampung Kuliner
Mbois Ilakes Ker, ayo datang Mbois People, nikmati kuliner yang Kane loop

Bunulrejo Mbois
Mbonol Istimewa

redaksi : Hs

Jumat, 01 November 2019

Pengumuman Pemenang Lomba Bunulrejo Culinary Festival

Bunulrejo Mbois, 1 November 2019

Pengumuman pemenang lomba Bunulrejo Culinary Festival
Kuliner berbahan dasar tempe dan stmj
Kategori olahan masakan tempe
Juara 1 no meja 31 rw 14
Juara 2 no meja 47 rw 18
Juara 3 no meja 09 rw 3
Kategori snac tempe
Juara 1 no meja 18 rw 8
Juara 2 no meja 35 rw 14
Juara 3 no meja 39 rw 16
Kategori stmj
Juara 1 no meja 35 rw 14
Juara 2 no meja 34 rw 14
Juara 3 no meja 41 rw 16

Catatan :
  • Proporsi Juri :
  1. 2 orang Chief Hotel terkemuka
  2. 1 orang TP PKK Kota Malang
  3. 1 orang Guru Boga dari SMK Prajnaparamita Malang
  • Dari Juri ditas tidak ada conflict of interest dengan panitia
  • Keputusan Mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
Hadiah akan diberikan di event tanggal 23 November 2019, pada lokasi yang sama.

Terima kasih warga Bunulrejo, yang kita biasa sebut Mbois People, yang luar biasa, event ini semua untuk kemajuan kelurahan Bunulrejo.

Malang, 1 November 2019


Ttd


Dra. Yuke Siswanti, M.Si
Lurah Bunulrejo

sumber : https://kelbunulrejo.malangkota.go.id/pengumuman/

Agenda Pokja 2 PKK Kelurahan Bunulrejo, Pelatihan Givebox - Bunulrejo Mbois Kantil (Mbonol Istimewa Kanti Lestari)

Bunulrejo, 1 November 2019
Agenda Pokja 2 PKK Kelurahan Bunulrejo
Pelatihan give box ini merupakan spirit terus berkreativitas Ibu-Ibu anggota Pokja 2 PKK Kelurahan Bunulrejo.

(Foto : ibu Lurah Bunulrejo Dra. Yuke Siswanti, M.Si ikut merangkai givebox)                 

Pokja 2 PKK Kelurahan Bunulrejo dibawah pimpinan Ibu Erni Jarwoko (RW12) terus meningkatkan kompetensi anggotanya, salah satu agenda rutin bulanan diadakan berbagai kegaitan peningkatan kapasitas anggota Pokja 2 PKK Kelurahan Bunulrejo.

*Mbois kantil*
Mbonol Istimewa Kanti Lestari
Terjemahan bebas:
*Kelurahan Bunulrejo yang memiliki keistimewaan abadi*
Bunulrejo Mbois Kantil
Mbonol Istimewa

redaksi : Hs

Sumber : https://kelbunulrejo.malangkota.go.id/agenda-pokja-2-pkk-kelurahan-bunulrejo-pelatihan-givebox-bunulrejo-mbois-kantil-mbonol-istimewa-kanti-lestari/